4 Langkah Atur Keuangan Saat Pandemi COVID-19

<b> Lifepod.id </b> - Selain harus menjaga kesehatan di tengah situasi pandemi yang tidak menentu saat ini, persoalan lain yang harus diperhatikan adalah kondisi keuangan.

4 Langkah Atur Keuangan Saat Pandemi COVID-19
Img. 4 tips mengatur strategi keuangan yang efesien saat pandemi COVID-19 berlangsung | Pixabay

Pandemi memang merupakan situasi yang sulit dan tidak stabil bagi sebagian besar orang, aktivitas ekonomi terhambat, bahkan ada yang sulit mendapatkan pemasukan.

Situasi ketidakpastian ekonomi ini membuat kita harus lebih pintar-pintar mengatur keuangan. Dengan begitu akan bisa mempertahankan kemampuan finansial sampai pandemi berakhir dan perekonomian normal lagi.

Dilansir dari Forbes, Selasa(28/7), berikut terdapat 4 langkah yang mengelola keuangan di tengah krisis yang bisa dilakukan.

 

1. Buat Anggaran Bulanan

Dalam pembuatan anggaran ini dibagi menjadi dua, yaitu pemasukan yang didapatkan dan pengeluaran yang dibelanjakan.

Perlu tahu dulu pendapatan pasti yang didapatkan sebelum membuat anggaran, agar tahu pasti berapa pengeluaran setiap bulannya.

Apabila kamu mengalami pemotongan gaji, berarti juga harus diimbangi dengan pemangkasan biaya bulanan pula. Sistem ini dilakukan supaya keuangan bisa lebih efektif dan efisien.

Harus dijaga agar apa yang dikeluarkan bisa sesuai dengan pendapatan yang didapat, agar tidak perlu menciptakan hutang nantinya.

Pertimbangkanlah lagi untuk punya tabungan darurat khusus tersendiri. Dana itu akan membantu kemampuan finansial bertahan di situasi pandemi dan sebagai pegangan apabila ada keperluan mendesak.

 

2. Buat Kategori Pengeluaran

Selain memangkas dan mengatur ulang biaya, pengeluaran bisa dikelompokkan menjadi sub-sub bagian lagi. Apakah pengeluaran itu termasuk wajib dibayarkan, seperti cicilan, tagihan, listrik, atau tidak wajib.

Jika punya tagihan hutang, seperti kartu kredit, harus tetap dibayarkan agar tidak ada tagihan bunga membengkak.

Buatlah daftar pengeluaran bulanan yang bersifat tidak terlalu penting, seperti belanja, pakaian, hobi, rekreasi, dan sebagainya. Bisa juga dengan membagi masing-masing batas pengeluaran yang boleh dilakukan setiap bulan.

Terakhir, perlu juga daftar pengeluaran tidak teratur, seperti bayar pajar rumah, tanah, kendaraan, yang dibayarkan setiap tahun. Ini bertujuan sebagai persiapan tagihan saat jatuh tempo.

 

3. Pangkas Pengeluaran Tidak Penting

Kategori pendapatan membantu untuk mengelompokkan pengeluaran yang benar-benar dibutuhkan atau bersifat dapat dikesampingkan dulu.

Apabila dalam posisi tekanan finansial yang tidak baik, dianjurkan untuk berfokus memenuhi kebutuhan utama dan menyingkirkan pengeluaran tidak perlu, seperti beli baju baru, hobi, atau lainnya.

Memang terasa berat pada awalnya, namun perlu dipikirkan lagi prioritas utama dan menghemat sebisa mungkin pendapatan bulanan. Dana lebih baik dialokasikan untuk tabungan, dana darurat, dan memenuhi kebutuhan pokok.

 

4. Sistem Belanja Kebutuhan

Untuk memenuhi kebutuhan bulanan, bisa memanfaatkan promo, cashback, atau potongan harga dari uang elektronik.

Saat ini, banyak dijumpai layanan e-money yang memberikan cashback bahkan diskon bagi penggunanya. Perlu diingat juga, ya, agar tidak bersifat konsumtif dalam membeli barang.

Ada juga promo yang disediakan kartu kredit. Tapi jangan sampai juga beli terlalu banyak dan membebani biaya kartu kredit di situasi ekonomi tidak begitu baik saat ini.[]

 

Baca juga: 4 Panduan Bersepeda Aman saat New Normal

Baca juga: Kenali 4 Tanda Cowok Anggap Sebatas Teman