Apakah IKN Nusantara Hanya Sekedar Impian Saja?

<b>Lifepod.id</b> - Presiden Joko Widodo membeberkan sejumlah harapan dan impian mengenai Ibu Kota Negara (IKN) baru “Nusantara” yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Apakah IKN Nusantara Hanya Sekedar Impian Saja?
Ilustrasi IKN Nusantara

Presiden Joko Widodo  menegaskan kembali bahwa IKN Nusantara bukanlah sekedar memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan membangun gedung-gedung pemerintahannya. IKN merupakan lompatan untuk Indonesia melakukan transformasi bangsa menuju Indonesia yang maju.

Membangun IKN untuk menunjukan kebesaran bangsa Indonesia, mencerminkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan dengan mengusung konsep kota hutan, kota pintar, kota modern, dan memiliki standar internasional.

Presiden juga menekankan bahwa IKN akan bisa merespon komitmen Indonesia dalam menanggulangi perubahan iklim. Fakta ini, katanya, akan terlihat melalui pencapaian dan pengelolaan berbagai indikator menuju net zero carbon dan 100 persen penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2060.

“Kota 10 menit, 80 persen transportasi publik, 70 persen area hijau, pengurangan temperature dua derajat. Saya juga meyakini IKN Nusantara akan menjadi kota yang inklusif, kota yang terbuka, kota untuk semua. Kota yang akan sangat ramah bagi semua lapisan masyarakat untuk hidup berdampingan, hidup rukun, hidup bersama-sama, dan memiliki peluang yang sama untuk ikut serta membangun dan mengembangkan IKN Nusantara ini,” ungkap Jokowi dalam acara Program Beranda Nusantara Menuju Ibu Kota Negara Baru, di Jakarta, Rabu (23/2).

Jokowi juga menjelaskan rencana pembangunan IKN Nusantara. Pertama akan dimulai dengan kawasan pusat pemerintahan dengan revitalisasi dan reboisasi hutan. Dilanjut dengan tahapan pembangunan infrastruktur dasar wilayah hijau dan biru, serta sarana dan prasarana. Jokowi berjanji akan melibatkan semua elemen masyarakat dalam proses pembangunannya.

“Juga dibutuhkan pendekatan not business as usual, kinerja tim terbaik, terencana dan perancang kota, arstitek, insinyur, ahli lingkungan, sosial, ekonomi, budayawan, seniman dan pakar-pakar lainnya yang bisa bekerja secara terintegrasi, multi disipliner dan melibatkan pemikiran dan solusi terbaik baik oleh anak-anak bangsa maupun sumbangan dari masyarakat dunia,” jelasnya.

Konsep IKN Nusantara yang diusung yakni kota bersama dengan lingkungan yang alami. Jokowi juga berjanji, pembangunan IKN Nusantara tidak akan merusak lingkungan.

“Upaya ini akan dilakukan melalui transformasi dalam merawat alam dan lingkungan, seminimal mungkin berdampak kepada lingkungan, menggunakan material alam dan berbasis energi terbarukan. Transformasi dalam berbangsa dan bernegara, memperkenalkan kembali kepada poros peradaban nusantara pada kekayaan dan keberagaman alam dan budaya Indonesia,” ungkapnya.

Desain IKN Nusantara sangat bagus dan memenuhi standar di negara maju diakui oleh Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga. Tetapi, ia mengaktakan IKN Nusantara hanya impial belaka. Pasalnya, belum ada satu kota pun di Indonesia yang memiliki konsep IKN Nusantara. Konsep ini lebih mudah diterapkan di kota yang sudah ada.

“Tidak usah jauh-jauh kenapa konsep itu tidak diterapkan di Balikpapan atau Samarinda misalnya, kota yang paling dekat dengan IKN. Jadi saya justru melihat eutophia itu ingin langsung loncat di IKN. Padahal semua yang disebutkan tadi harusnya bisa diujicobakan dulu minimal diterapkan di kota-kota terdekat. Karena kalau di kota-kota yang sudah ada, atau yang terdekat tidak mampu kita wujudkan, bagaimana kita bisa meyakinkan bahwa IKN sesuai dengan harapan?,” ungkapnya kepada VOA.

Jika Presiden Jokowi tatap melakukan ini, menurutnya akan terulang lagi permasalahan yang sama seperti di Jabodetabek. Fakta ini merujuk bahwa pemerintah memutuskan pembangunan di DKI Jakarta sementara daerah sekitarnya tidak ditangani dengan baik. 

Baca juga: