Ayo Indonesia Masih Berpeluang Lolos dari Jurang Resesi Akibat Pandemi Dunia

<b>Lifepod.id</b> - Arif Budimanta, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi menekankan jika sampai saat ini Indonesia belum mengalami resesi walaupun laju ekonomi domestik di kuartal II terkontraksi ke minus 5.37 persen secara tahunan.

Ayo Indonesia Masih Berpeluang Lolos dari Jurang Resesi Akibat Pandemi Dunia
Image by sentralsistem.com

"Jika sebuah negara mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut dihitung secara kuartalan (qtq), bukan secara tahunan (yoy), maka itu belum bisa disebut mengalami resesi," ujar Arif dikutip dari Antara, Senin 10 Agustus.

Menurut Arif, Indonesia masih berpeluang lolos dari ancaman resesi ekonomi dengan syarat pada kuartal III 2020 laju ekonomi domestik harus kembali bergerak ke zona positif seperti yang terjadi pada kuartal I.

"Indonesia masih bisa menghindari resesi jika pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal III ini secara tahunan (yoy) dapat mencapai nilai positif," ujar dia.

 

 

Laju ekonomi negatif di pada kuartal II ini menurut Arif adalah konsekuensi dari adanya pandemi COVID-19, yang menyebabkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Arif meyakini pada kuartal III nanti Indonesia berpeluang membawa laju Produk Domestik Bruto (PDB) ke level positif. 

"Pertumbuhan negatif atau kontraksi ekonomi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, hampir seluruh negara mengalami hal serupa bahkan dengan kontraksi yang lebih tajam seperti yang terjadi di Uni Eropa dengan -14,4 persen, Singapura -12,6 persen, Amerika Serikat -9,5 persen, Malaysia -8,4 persen," jelasnya.

Hal tersebut membuktikan jika kondisi ekonomi Indonesia relatif lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa negara lain karena Presiden Jokowi sejak awal telah menginstruksikan penerapan kebijakan kontra siklus untuk mendorong ekonomi domestik khususnya konsumsi masyarakat agar tidak terjadi kontraksi lebih dalam.