Ini Penjelasan, Mengapa Percuma Pakai iPhone 5G di Indonesia

<b>Lifepod.id</b> Layanan 5G ternyata belum bisa digunakan pengguna iPhone di Indonesia, pasalnya karena perangkat milik Apple, seperti iPhone di frekuensi 2,6 Ghz. Sedangkan frekuensi 2,6 Ghz belum ada di Indonesia untuk 5G.

Ini Penjelasan, Mengapa Percuma Pakai iPhone 5G di Indonesia
Photo: YouTube/Kazi Islam

Untuk pengguna iPhone 5G, nampaknya percuma layanan 5G tersebut tidak bisa bekerja selama berads di Indonesia.

Padahal, produsen smartphone sedang giat-giatnya menawarkan perangkat yang mendukung kecepatan data paling tinggi yang dipakai massal saat ini.

Mentri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jonny G. Plate membeberkan penyebab iPhone 5G belum bisa bekerja di area Indonesia saat ditemui di acara ‘Mendigitalkan Indonesia: Retrospeksi 2021 dan Outlook 2022 Kementerian Kominfo' di Ballroom A Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (28/12/2021).

Penjelasannya, sebab semua smartphone yang kita miliki punya fasilitas 5G, akan tetapi software-nya belum tentu software 5G sehingga kita harus bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan pembuat perangkat, di sisi lain operator meniadakan infrastruktur dan pemerintah menyediakan spektrum frekuensi.

"Sama seperti TV, kita menyiapkan TV digital tapi kalau TV di rumah tidak siap dengan digital kita tidak bisa lihat juga (siaran TV)," jelas Johnny.

Johnny melanjutkan, perangkat yang dimiliki masyarakat harus memenuhi kualifikasi 5G. Sayangnya, saat ini kualifikasi itu belum semua smartphone di Indonesia itu membuka softwarenya.

Teknologi yang sudah membuka layanan 5G adalah OPPO, Samsung, tetapi teknologi seperti Apple belum membukanya.

Selanjutnya, Johnny mengungkapkan kalau Apple belum dibuka karena perangkat milik Apple, seperti iPhone di frekuensi 2,6 Ghz. Sedangkan frekuensi 2,6 Ghz belum ada di Indonesia untuk 5G.

Layanan 4G dan 5G di Indonesia saat ini berada di frekuensi 2,1 Ghz dan 2,3 Ghz. Sehingga, walaupun Apple membuka software-nya, tidak akan bisa terlayani 5G.

"5G yang ada adalah 5G yang teknologi Asia. Sedangkan teknologi Amerika 2,6 (Ghz) dan 3,5 (Ghz). Itu saat ini belum (ada), sehingga kita membutuhkan sekali untuk memastikan ketersediaan spektrum frekuensi di semua level, 2,1 (Ghz); 2,3 (Ghz); 2,6 (Ghz); 3,3 (Ghz); dan 3,5 (Ghz) agar 5G kita bergerak dengan baik," ujar Johnny.

Sumber: Uzone.id

Baca Juga: