Inilah Alasan Ade Armando Babak Belur Dikeroyok Massa Saat Demo

<b>Lifepod.id</b> - Ahli komunikasi sekaligus dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, diserang oleh massa yang tengah demo terkait penundaan wacana Jokowi 3 periode. Wajah Ade Armando tampak babak belur dan celananya dilepaskan. Beruntung, ia berhasil ditolong aparat mengenakan baju polisi.

Inilah Alasan Ade Armando Babak Belur Dikeroyok Massa Saat Demo
Sumber : cnnindonesia.com

Ironis bagi Ade Armando mendapat perlakuan demikian, padahal ia juga menolak wacana Presiden Jokowi menjabat tiga periode -- yang juga jadi motif demo mahasiswa hari ini. Pandangan itu telah ia sampaikan jauh-jauh hari melalui sebuah tulisan. 

Upaya perpanjangan jabatan presiden dinilai Ade Armando tidak sesuai dengan konstitusi. 

"Dan tidak pantas kita mengupayakannya. Kalau itu dilakukan, kita mengkhianati demokrasi. Secinta-cintanya kita pada Jokowi, kita tetap harus menjunjung tinggi kesepakatan-kesepakatan yang kita ambil dalam proses memperjuangkan demokrasi," tulis Ade Armando pada Februari 2022, dikutip Senin (11/4/2022). 

Ade Armando juga mengingatkan bahwa dulu ada presiden yang memerintah 30 tahun karena argumen pembangunan, namun hal itu malah berbuah negatif. 

"Kita pernah mengalami era Soeharto. Soeharto dulu juga dipertahankan selama 30 tahun karena argument stabilitas dan keberlanjutan pembangunan. Tapi begitu seorang pemimpin merasa dia punya kekuasaan absolut, tidak tergantikan, dia akan menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi. Saya percaya Jokowi bukan tipe pemimpin seperti itu," tulis Ade Armando. 

Lebih lanjut, Ade Armando juga aktif di lembaga survei SMRC. Beberapa waktu lalu, SMRC juga mengumumkan bahwa wacana penundaan pemilu tidak populer di kalangan masyarakat.

Belum jelas apa motif pelaku yang memprovokasi serangan kepada Ade Armando di demo mahasiswa 11 April ini. Namun, wajah pelaku tampak jelas di kamera dan tersebar di berbagai media.

Alasan Ade Armando ke Lokasi Demo

Ade Armando diketahui mendatangi Gedung DPR/MPR RI, Senin 11 April. Dia mengaku tidak berniat ikut aksi.

"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung," ujar Ade kepada wartawan di lokasi.

Dia menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Pasalnya, pemerintah, KPU, dan DPR sepakat pemungutan suara jatuh pada 14 Februari 2024.

"Siapa pun partai politik masih berpikir untuk memperpanjang 3 periode harus tahu bahwa masyarakat enggak suka sama itu," kata Ade Armando.

Awalnya, Ade Armando tengah menjalani proses wawancara dengan awak media. Namun tak lama berselang ada massa yang mengetahui keberadaan Ade Armando.

Saat proses wawancara berlangsung, massa aksi langsung meneriaki Ade Armando. "Buzzer, munafik, penghianat, bulan puasa, sadar kamu sadar," demikian teriakan para massa untuk Ade Armando.

Bahkan, ada juga massa yang berteriak agar Ade Armando dibunuh. "Bunuh saja, halal darahnya penghina Islam," teriakan para massa aksi.

Baca Juga :