INSPIRE : Ryan Adriandhy, Komika yang jadi Animator Sekaligus Sutradara Film
Lifepod.id - Ryan Adriandhy mengawali kariernya sebagai seorang komika. Ia dikenal sebagai komika yang sering menghadirkan candaan (jokes) cerdas. Beberapa kali dia juga memakai teknik impersonasi (impersonate) yang memukai para penggemar stand up comedy. Dengan keahlian yang dimiliki, dia berhasil menjadi juara dalam kompetisi SUCI 1.
Salwa 
Ryan Adriandhy Halim lahir tanggal 15 Juni 1990, Jakarta, Indonesia. Dia dikenal pertama kali lewat acara Stand Up Comedy Indonesia atau SUCI di Kompas TV, di musim pertama tayangan tersebut, Ryan berhasil menjadi juara satu sekaligus juara pertama ajang Stand Up Comedy Indonesia di Kompas TV tahun 2011.
Ryan setelah menjuarai SUCI, ditunjuk oleh Raditya Dika sebagai pemain di serial Malam Minggu Miko menjadi Rian, salah satu teman Miko yang diperankan oleh Radit. Setelah itu Ryan diajak untuk ikut serta dalam serial Kokoro No Tomo Pop sebagai Tomo, serial tersebut berlatar belakang di Jepang dan ditayangkan di Metro TV.
Setelah selesai dalam dunia entertainment, karena suka dengan dunia animasi akhirnya Ryan melanjutkan kuliah S2 jurusan animasi dengan beasiswa Fulbright di Institut Teknologi Rochester, Amerika Serikat. Prognosis menjadi salah satu film animasi pendek karya pertamanya yang mendapatkan penghargaan, yaitu Piala Citra untuk Film Animasi Pendek Terbaik pada Festival Film Indonesia 2020.
Di tahun 2021, Ryan bergabung dengan Visinema Animation, yang mengerjakan film animasi Nussa, juga memenangkan penghargaan Piala Citra. Setelah itu Ryan ditunjuk sebagai sutradara Film animasi Jumbo yang akan tayang di tahun 2023.
Tidak hanya itu, Prognosis (2019) adalah film animasi pendek ketiganya setelah film animasi 30 detik Ben’s Big Debate (2015), animasi puisi anak The Midnight Plea of Gerry McGee (2016) dan Domikado Puppet Show (2022) yang juga merupakan karya dari Ryan Adriandhy Halim loh GenLife.
Cek Berita dan Artikel yang lain :
