Kenali Anosmia, Gejala Baru COVID19 yang Sebabkan Hidung Tidak Bisa Mencium Bau

<b>Lifepod.id</b> - Saat ini, telah banyak dikelompokkan gejala-gejala dari COVID-19. WHO telah mencantumkan Anosmia sebagai salah satu gejala COVID-19 yang perlu diwaspadai.

Kenali Anosmia, Gejala Baru COVID19 yang Sebabkan Hidung Tidak Bisa Mencium Bau

 

Dikutip dari covid.go.id, menyatakan jika sekitar 30 persen pasien positif COVID-19 di Korea Selatan mengalami anosmia. Selain itu, Jurnal Nature Medicine juga menyinggung anosmia sebagai salah satu gejala COVID-19.

Meskipun begitu Anosmia tidak bisa langsung dikaitkan dengan gejala COVID-19, bisa saja hal ini terjadi karena gangguan kesehatan lainnya.

 

Apa itu Anosmia?

Anosmia adalah kehilangan kemampuan indra penciuman yang umumnya terjadi saat lapisan hidung mengalami iritasi. Anosmia bisa berlangsung sementara, namun dapat juga terjadi secara permanen pada seseorang.

 

Penyebab Anosmia

Selain iritasi pada lapisan hidung, Anosmia juga dapat disebabkan oleh penyumbatan hidung, masalah masalah sistem yang mengirimkan sinyal dari hidung ke otak dan beberapa kondisi lain, seperti: 

  • Sinusitis
  • Merokok
  • Influenza
  • Alergi hidung yang menyebabkan peradangan
  • Penyumbatan kronis yang tidak berhubungan dengan alergi

Banyak kasus membuktikan jika Anosmia akan hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.

 

Penyebab lain Anosmia

Selain faktor diatas Anosmia juga bisa terjadi karena kasus tertentu yang berhubungan dengan kerusakan otak atau saraf yang mempengaruhi indra penciuman, seperti :

  • Penuaan
  • Diabetes
  • Sindrom Kalmann
  • Cedera kepala
  • Sindrom Klinefelter
  • Bedah otak
  • Aneurisme otak
  • Tumor otak
  • Penyakit Alzheimer
  • Penyakit Paget
  • Multiple sclerosis
  • Penyakit Parkinson
  • Sindrom Sjogren
  • Skizofrenia
  • Sindrom Wernicke-Korsakoff
  • Radioterapi di kepala dan leher
  • Penyakit Huntington
  • Kekurangan nutrisi, seperti zinc
  • Efek samping obat-obatan
  • Paparan racun atau insektisida
  • Genetika

 

Baca Juga: Kenali Happy Hypoxia, Gejala Baru Penderita COVID-19

 

Pemerikasaan dan Diagnosis Anosmia

Jika pasien juga mengalami gejala umum COVID-19 seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan dan sesak, maka mungkin saja pasien terpapar COVID-19.

Namun, jika tidak ada kecurigaan COVID-19, dokter akan mencari tahu penyebab terjadinya anosmia dengan cara menanyakan riwayat kesehatan pasien yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik seperti CT Scan, MRI, Rontgen bahkan Rinoskopi jika diperlukan.

 

Pengobatan Anosmia

Pengobatan anosmia tergantung dengan dari hasil pemeriksaan dokter sebelumnya. Jika anosmia terjadi karena iritasi pada lapisan hidung maka pilihan pengobatan yang bisa diberikan adalah:

  • Memberikan resep dekongestan atau antihistamin
  • Menyarankan melakukan semprotan steroid pada hidung
  • Mengonsumsi antibiotik jika disebabkan infeksi bakteri
  • Mengurangi paparan iritasi jika disebabkan oleh alergi
  • Anjuran berhenti merokok

Cara pengobatan diatas tentu berbeda pada Anosmia disebabkan oleh gejala COVID-19.

 

Baca Juga: Apakah Seseorang Dapat Tertular Virus Corona untuk Ke-2 Kalinya?