Kenali Pengertian dan Indikasi dari 'Gaslighting'

<b> Lifepod.id </b> - Pernahkah kalian mendengar 'gaslighting'? Sudahkah memahami apa yang dimaksud dengan istilah tersebut? Yuk, kita kenali lebih dalam dengan pengertian 'gaslighting' ini!

Kenali Pengertian dan Indikasi dari 'Gaslighting'
Img. Ilustrasi dari gaslighting atau manipulasi pikiran

 

Gaslighting adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi dimana seseorang memanipulasi dengan memutarbalikkan fakta, membuat mempertanyakan kembali tindakan kita. "Apakah yang kita sebenarnya tepat?"

Justru korban dari kejahatan tersebut yang merasa bersalah, padahal realitanya berkata sebaliknya. Pelaku gaslighting ini sangatlah berbahaya sebab menjebak korban dalam situasi yang sulit.

Taktik manipulasi seperti ini memanfaatkan psikologis seseorang dengan mengontrol pikiran korban. Tujuannya? Agar pelaku dapat mendapatkan yang dia inginkan secara tersirat, tidak disebut atau diperlihatkan secara langsung.

Daripada mengkomunikasikan secara langsung kepada korban, pelaku gaslighting menggunakan metode ini secara diam-diam tanpa korban sadari jika ia masuk ke dalam perangkap jebakan pelaku.

Pelaku gaslitinging melakukan brainwashing dan mengendalikan kondisi psikologis orang lain dengan taktik yang digunakannya. Tak jarang pelaku seperti itu ditemukan di hubungan entah pacaran atau bahkan sudah menikah yang berpotensi besar mengakibatkan kekerasan.

Sangatlah penting bagi kita semua untuk mengetahui dan mengenali indikasi-indikasi apakah kita terkena gaslighting atau tidak. Apa saja indikasinya?

 

1. Kelemahan Korban yang Dipakai Sebagai Ancaman

Metode yang digunakan pelaku dengan mempelajari dan menggunakan kelemahaan yang kamu miliki sebagai senjata. Misal, dia mengancam menyebarkan sesuatu yang menyangkut privasimu secara luas.

Tak hanya mengancam, pelaku juga mengintimasi korban, bertingkah seolah-olah dia ada korban, dan melakukan kekerasan. Hal-hal seperti itu pelaku lakukan agar korban tetap terikat dengan dirinya.

Perilaku seperti ini sama sekali tidak dibenarkan sebab pelaku melakukan segala cara untuk memainkan kondisi psikologis korban. 

 

2. Muncul Perasaan ‘Sulit’ untuk Melepaskan

Jika terus menerus berada di situasi gaslighting, tanpa disadari akan muncul perasaan berat atau tidak mungkin memutuskan hubungan tersebut.

Toxic relationship seperti itu sangatlah tidak sehat. Korban akan ‘tunduk’ dibawah pelaku sebab dia memanfaatkan kelemahan-kelemahan yang dimikili oleh korban.

Salah satu cara yang mungkin digunakan pelaku adalah membuat asumsi seolah-olah kamu adalah pelaku gaslighting sesungguhnya, padahal sebaliknya, dan kamu harus mempertahankan hubungan tersebut.

 

3. Membuat Korban Mempertanyakan Diri Sendiri

Kata-kata seperti, “Kalau kamu tidak melakukannya, ini tidak akan terjadi!” atau sejenisnya membuat korban berpikir ulang ucapan tersebut diri sendiri. Akhirnya, korban akan merasa ragu dan menganggap, “Apakah benar kesalahannya ada di diriku?”

Jika terjebak dalam siklus tersebut, korban akan terus merasa khawatir, gelisah, dan tidak bahagia selama hubungan terus terjalin.

Tentu bukanlah hal yang mudah untuk melepas dari jeratan hubungan seperti itu, tapi korban harus segera sadar dan mengetahui jika dia sedang dimanipulasi oleh pelaku.


Tidak terikat oleh gender, usia, atau hal lainnya, siapapun bisa menjadi korban dan pelaku dari fenoma gaslighting ini. 

Perlu diperhatikan indikasi dari manipulasi tersebut agar tidak terjerat didalam hubungan yang berbahaya, ya!