Ketahui Efek Samping Penggunaan Vaksin COVID-19 yang Diujikan di Bandung

<b>Lifepod.id</b> - Kusnandi Rusnil selaku Ketua Tim Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran mengungkapkan kemungkinan munculnya efek samping dari pemberian vaksin corona buatan China Sinovac Biotech yang kemarin diujikan di Bandung.

Ketahui Efek Samping Penggunaan Vaksin COVID-19 yang Diujikan di Bandung

 

"Efek samping yang kita ketahui ada lokal dan sistemik. Kalau (efek) lokal, dilihat ada bengkak atau tidak, kalau ada bengkak berapa centimeter bengkaknya. Kalau merah kaya apa merahnya," tutur Kusnandi dalam konferensi pers di Bandung (11/8).

Sementara efek sistemik yang dirasakan oleh objek penelitian adalah perubahan suhu tubuh. Subjek wajib melaporkan kepada tim penanganan jika mengalami reaksi ekstrem pada keadaan tubuhnya setelah diberikan vaksin Sinovac.

"Kalau (efek) sistemik itu panas atau suhu tubuh naik. Nah berapa panasnya," ujar Kusnandi.

 

 

Baca Selengkapnya 

Kusnandi menjelaskan bahwa penyelenggara klinis sudah mengantisipasi keadaan jika nantinya ada subjek penelitian yang mengalami efek samping lokal atau sistemik.

"Jadi nanti mereka semua lapor ke petugas supaya langsung ditangani," ucapnya.

Proses penyuntikan vaksin kepada para relawan ini akan dilakukan sebanyak dua kali. Penyuntikan kedua akan dilakukan 14 hari setelah dilakukan penyuntikan pertama. Setelah itu subjek akan dipantau kesehatannya dalam enam bulan ke depan.

Namun menurut Kusnandi seharusnya uji klinis tahap ketiga ini tidak ada efek sampingnya karena jika ada maka sejak dulu pengujian vaksin ini sudah tidak dilanjutkan lagi. 

"Diduga selama ini tidak ada efek sampingnya, karena ini kan uji klinis yang ketiga. Kalau dari banyak efek sampingnya, dari dulu sudah tidak bisa (dilanjutkan pengujian)," ucapnya.