Klaster Lebaran Mulai Bermunculan di DKI Jakarta

<b> Lifepod.id </b> - Ditemukan sejumlah kluster penyebaran COVID-19 yang diduga dari rangkaian kegiatan mudik Lebaran 2021 lalu di beberapa kawasan DKI Jakarta.

Klaster Lebaran Mulai Bermunculan di DKI Jakarta
Img. Suasana di dalam gerbong kereta api | Dok. Lina Sophy

 

Meski dilarang untuk mudik Lebaran pada lebaran lalu, banyak pihak yang tetap nekat pulang kampung hingga mengakali larangan dengan mendahului tanggal pelarangan itu.

Kepala Kepolisian Sektor Johar Baru, Komisaris Edison, menyebut terdapat satu keluarga pemudik di Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat, dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan tes swab antigen dan PCR.

“Tiga orang dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran, satu menjalani isolasi mandiri di GOR Jakarta Pusat, dan satu isolasi mandiri di rumah,” jelas Komisaris Edison, Minggu (23/05/2021).

Edison juga menyebutkan petugas COVID-19 bersama polisi mengawasi kedatangan pemudik dari kampung halaman.

Bila menjumpai pemudik yang tidak membawa tes COVID-19, petugas akan langsung meminta mereka mengikuti pemeriksaan tes. Tercatat hingga kemarin, sejumlah 241 warga telah diperiksa.

Selain di Johar Baru, juga ditemukan kluster Lebaran di Ciracas, Jakarta Timur. Tepatnya di RT/RW 06/03. Berawal dari satu orang terjangkit, kemudian menyebar ke dua anggota keluarganya. Setidaknya virus telah menulari lebih dari sepuluh warga di kawasan tersebut.

Selama periode pelarangan dan penyekatan mudik Lebaran lalu, setidaknya telah dilaksanakan 58.601 tes COVID-19 di 14 titik perbatasan Jabodetabek.

Sebanyak 380 pemudik dinyatakan dinyatakan reaktif dengan hasil tes PCR positif. 191 orang diminta untuk menjalani isolasi mandiri, 65 pemudik menjalani isolasi di RSD Wisma Atlet, dan sisanya dirawat di rumah sakit rujukan.

Setiap pemudik, terlepas dari apapun hasil tesnya, wajib menjalani isolasi mandiri di rumah. Rumah pemudik akan ditempeli dengan stiker pemudik, berisi larangan pemudik berinteraksi dengan warga sekitar.

Pemudik harus melaporkan kedatangan kepada pengurus RT, RW, atau kelurahan setibanya di rumah.

 

Baca juga: Klaster Perkantoran DKI Meningkat Setelah Vaksinasi, Lebih Baik WFO atau WFH?

 

Peningkatan kasus COVID-19 muncul di DKI Jakarta. Per 22 Mei 2021, kasus aktif COVID-19 tercatat meningkat hingga 9.108 kasus aktif. Angka tersebut merupakan angka tertinggi sejak kasus COVID-19 mulai menunjukkan penurunan Februari 2021 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti, menyebut tenaga kesehatan saat ini memeriksa 352 spesimen tes swab. Diduga spesimen tersebut mengandung mutasi virus varian B.1617.2 asal India.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan baru bisa memastikan 15 spesimen yang tidak mengandung varian baru dari mutasi COVID-19. Sementara sisanya masih dalam tahap pemeriksaan.

Tercatat varian baru COVID-19 berasal dari dua kasus, yaitu yang menjangkit tenaga kesehatan DKI dan warga asing asal India. Tenaga kesehatan telah dinyatakan sembuh, sedangkan warga India masih menjalani perawatan di rumah sakit rujukan DKI.
 

Baca juga: Jual Beli Vaksin Corona Ilegal di Sumatera Utara, Tersangka Raup Rp238 Juta