Ledakan di Lebanon dan Dugaan Penyebabnya

<b>Lifepod.id</b> - Pada Selasa (04/08) terjadi sebuah ledakan di Beirut, ibukota Lebanon. Dari kejadian ledakan yang cukup besar ini dilaporkan ada puluhan warga meninggal dunia dan ribuan orang mengalami luka-luka.

Ledakan di Lebanon dan Dugaan Penyebabnya
Image by bbc.com

 

Ledakan ini berlokasi tepat di sebuah kawasan pelabuhan dan mengguncangkan seluruh wilayah Beirut yang memicu kepanikan di antara warganya.

Saat setelah terjadi ledakan asap oranye membumbung ke atas langit dan terlihat helikopter serta ambulance yang langsung turun ke tempat kejadian untuk membantu proses evakuasi.

Karena membludaknya korban jiwa mengakibatkan rumah sakit di daerah Beirut menjadi penuh dan korban-korban dilarikan ke rumah sakit di luar kota untuk segera mendapatkan pertolongan.

Tak hanya korban saja ledakan ini juga menghancurkan jendela, batu dan membuat jalanan di Beirut, Lebanon menjadi bergetar. 

 

Penyebab Ledakan 

Gudang yang meledak di Lebanon tersebut menyimpan amonium nitrat yang merupakan bahan untuk pupuk dan peledak. 

Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 amonium nitrat merupakan pupuk pertanian disinyalir menjadi penyebab insiden.

Pupuk itu, tambahnya disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut. "Memicu bencana alam dalam setiap arti," kata dia.

Amonium Nitrat sendiri merupakan bahan kimia yang diklasifikasikan sebagai kelas 5.1 agen pengoksidasi di bawah kode Australian Dangerous Goods (ADG) dan bahan kimia yang berbahaya.

 

"Saya berjanji kepada Anda bahwa bencana ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban," Perdana Menteri Hassan Diab.

 

Setelah terjadinya ledakan ini kedutaan AS di Beirut memperingatkan warga disana tentang gas beracun yang dikeluarkan setelah terjadinya ledakan. Diharapkan warga Beirut untuk tetap tigga di dalam rumah dan tetap menggunakan masker.

Hal ini menjadikan banyak netizen turut berduka cita atas kejadian yang menimpa Lebanon.

 

 

 

 

 

Baca Juga : Akibat COVID-19, Angka Pengangguran di Indonesia Capai 17 Juta Orang