Louis Vuitton dan Jawaban French Style Karya Nicolas Ghesquiere

Lifepod.id - Louis Vuitton menjadi rumah mode unuk Musee d'Orsay pada pertunjukan catwalk musim gugur-musim dinginnya pada hari Senin 6 Maret 2023, mengirimkan barisan modern tampilan pahatan yang ceria tambah ornamen hitam licin yang dirancang untuk membangkitkan semangat.

Louis Vuitton dan Jawaban French Style Karya Nicolas Ghesquiere

What is French style? adalah pertanyaan yang sering kali diutarakan, beberapa kali dicoba untuk dijawab, semisal melalui buku yang ditulis oleh salah satu icon fashion Caroline de Maigret, hingga yang terkini melalui imaji karakter dalam seri Netflix populer Emily in Paris, namun tak satupun benar-benar bisa menjawabnya.
Tidak cuma soal berpakaian, ada banyak buku dan artikel yang mencoba menggali bagaimana para perempuan Prancis memasak, mendekorasi rumah, hingga mengenakan make-up (yang juga dikenal dengan make-up no make-up, yang diaplikasikan berjam-jam supaya terlihat natural).

Salah satu frase Prancis yang terkenal, je ne sais quoi (yang secara harafiah berarti 'saya tidak tahu') juga menggambarkan bagaimana gaya ala Prancis yang seakan sulit untuk didefinisikan, tidak memiliki pakem, namun sangat bisa diidentifikasi.

Bagi Nicolas Ghesquiere, ia mencoba memberikan sebuah jawaban melalui koleksi Louis Vuitton untuk musim dingin 2023, dengan sebuah megashow dengan tampilan-tampilan yang variatif, masing-masing memiliki banyak layer dan detail, namun tetap memiliki benang merah: nonchalant, seakan-akan tidak ambil pusing dengan apa yang dipakai.

Tak kurang dari 50 selebriti dunia hadir untuk menyaksikan show ini, mulai dari Pharrell (yang baru-baru ini didapuk sebagai desainer Lousi Vuitton untuk koleksi pria menggantikan Virgil Abloh), Sophie Turner, Alicia Vikander, Hidetoshi Nakata, hingga salah satu legenda perfilman Prancis Catherine Deneuve. Tidak seperti di musim lalu, dimana show Louis Vuitton diadakan di halaman Museum Louvre, kali ini Nicolas memilih Musée d'Orsay, yang menjadi rumah bagi karya-karya Impresionis terbesar ciptaan Monet, Manet, Pissarro, Morisot, hingga Renoir.

Meski terkesan memiliki estetika yang relatable dan membumi, jika dilihat lebih dekat, pakaian di koleksi ini memiliki perhatian yang luar biasa terhadap detail. Nicolas tetap mempertahankan kualitas desain yang unggul dan menarik.

Misalnya, gaun jaring laba-laba menampilkan sulaman tiga dimensi rumit yang dibuat dengan ribuan gulungan logam kecil yang dikenal sebagai cannetilles, mantel yang nampak dari wol berwarna cokelat camel sebenarnya adalah kulit yang diembos dan dicetak.

Garis-garis pada celana jeans kulit dilukis dengan tangan dengan cermat dan dihiasi dengan payet. Deretan pakaian-pakaiannya dipenuhi dengan kaleidoskop desain futuris khas Nicolas, namun tetap terlihat wearable.

Juga tak lekang waktu, karena koleksi semacam inilah, yang meskipun bertajuk 'fashion', bisa bertransformasi menjadi sebuah 'style'. Sebuah gaya berpakaian yang terarah, unik, konstan, dan matang.

Sumber : [1][2]



Cek Berita dan Artikel yang lain :