Mantan Pekerja Google Dihukum 18 Tahun Penjara Akibat Bocorkan Rahasia Perusahaan

<b>Lifepod.id</b> - Anthony Levandowski, seorang mantan insinyur yang pernah bekerja di Google dijatuhi hukuman 18 bulan penjara karena mengambil dokumen rahasia perusahaan. 

Mantan Pekerja Google Dihukum 18 Tahun Penjara Akibat Bocorkan Rahasia Perusahaan
Image by nbcnews.com

Aksi tersebut ia lancarkan ketika ia bergabung dengan Uber, perusahaan jaringan transportasi asal San Francisco, California dalam mengembangkan mobil otonom.

Levandowski diduga telah menyalin lebih dari 14.000 file milik Google ke laptop pribadinya sebelum ia meninggalkan perusahaan Google pada Januari 2016 lalu. Saat ia bekerja pada Google ia bergabung dalam tim yang berproyek mengembangkan self-driving car, Waymo. 

Kemudian file salinannya itu ia bawa ke Uber dan digunakan sebagai bahan proyek pengembangan robocar. Setelah aksinya diketahui Levandowski akhirnya dipecat  oleh Uber pada tahun 2017.

 

"Tiga setengah tahun terakhir telah memaksa saya untuk berdamai dengan apa yang saya lakukan. Saya ingin mengambil waktu ini untuk meminta maaf kepada kolega saya di Google karena mengkhianati kepercayaan mereka, dan kepada seluruh keluarga saya untuk harga yang telah mereka bayarkan dan akan terus membayar tindakan saya,” tutur Levandowski, Rabu, 5 Agustus. 

 

Baca selengkapnya : 

Tindakan Anthony Levandowski terbukti salah karena telah mencuri data rahasia perusahaan. Hakim Distrik Amerika Serikat menjatuhi hukuman 18 bulan penjara dan denda sebesar 179 juta dolar AS kepada perusahaan induk Google, Alphabet. 

 

"Pencurian Anthony Levandowski atas rahasia dagang teknologi otonom telah sangat mengganggu dan berbahaya bagi Waymo, merupakan pengkhianatan, dan pengaruhnya mungkin akan lebih parah jika tidak terdeteksi," jelas juru bicara Google Waymo.

 

"Keputusan Hakim Alsup hari ini untuk menghukum Levandowski 18 bulan penjara karena mencuri rahasia dagang dari kami merupakan kemenangan bagi undang-undang rahasia dagang yang mempromosikan pengembangan teknologi mutakhir," lanjutnya.

 

Kasus ini telah berakhir dan kedua perusahaan besar Uber dan Alphabet sepakat untuk tidak memperpanjang masalah ini dan kembali berfokus untuk pengembangan industri mobil otonom.