Mengenal Clubhouse, Aplikasi yang Populer Karena Elon Musk

<b> Lifepod.id </b> - Beberapa pekan terakhir, aplikasi Clubhouse ramai jadi perbincangan oleh warganet. Lantas mengapa platform obrolan suara ini bisa begitu disorot?

Mengenal Clubhouse, Aplikasi yang Populer Karena Elon Musk
Img. Clubhouse merupakan aplikasi berbasis percakapan audio yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan banyak kalangan | Jakub Porzycki/NurPhoto/Getty Images

 

Clubhouse sendiri sempat dibahas Elon Musk yang mengadakan sesi diskusi daring lewat aplikasi tersebut bersama dengan CEO Robinhood, Vlad Tenev.

Kehadiran dari pemilik SpaceX dan Tesla tersebut menjadikan ruang percakapan langsung membludak hingga dialihkan ke YouTube secara real-time juga.

Selain Musk, kehadiran komedian Kevin Hart juga memberikan pengaruh popularitas aplikasi yang diluncurkan pada Maret 2020 tersebut.

Dikutip dari The Guardian, Senin (15/02), sebenarnya Clubhouse sudah ada dari Maret tahun 2020 lalu, namun hanya terdapat 1500 anggota sejak dua bulan peluncurannya.

Hingga 1 Februari ini Clubhouse telah menggaet sebanyak 2 juta pengguna, bahkan menjadikan nilai perusahaannya meroket menjadi US$1 miliar dari yang sebelumnya hanya US$100 juta pada Mei 2020.

Aplikasi Clubhouse saat ini hanya bisa didownload oleh pengguna iOS alias iPhone saja. Berbeda dengan aplikasi lain kebanyakan, pengguna hanya bisa masuk dari undangan pengguna Clubhouse lain.

Kepopuleran Clubhouse juga diimbangi dengan konsep platform yang unik, berbeda dengan media sosial seperti Facebook, Instagram, atau Twitter.

Dalam penggunaannya, pengguna bisa mendengarkan percakapan dalam satu ruang virtual dimana terdapat pembicara dan pendengar yang bersifat langsung, tidak bisa diulang seperti podcast.

Komunikasi disana hanya memakai audio, tanpa gambar, video, atau bahkan pesan teks.

Kepopuleran Clubhouse juga diimbangi dengan konsep platform yang unik, berbeda dnegan media sosial seperti Facebook, Instagram, atau Twitter.

Bila pengguna ingin bergabung di obrolan yang diinginkan, pengguna bisa mencari dari tema yang ada di bagian Explore. Tema-tema yang tersedia antara lain ada dunia hiburan, teknologi, olahraga, bahkan seni.

Saat ini Clubhouse sendiri bersifat gratis dan belum ada iklan yang tersedia disana. Sang CEO, Paul Davidson, sedang mempertimbangkan untuk membuat model langganan atau membeli tiket sehingga pengguna bisa menghasilkan uang dari sana.

“Ada begitu banyak orang pintar, lucu, memiliki keahlian domain, orang yang bisa membawa orang lain bersama. Dan kami ingin mereka bisa hidup langsung dari Clubhouse lewat seperti langganan atau tiket acara dan mendapatkan tip dari pendengar yang senang untuk pengalaman yang mereka buat,” ungkapnya, dilansir dari CNBC Internasional.

Sang CEO juga menyebut jika aplikasi ini juga akan terbuka bagi semua orang dan akan tersedia segera bagi pengguna Android.

Konsep dari Clubhouse sendiri juga dilirik oleh platform lain. Twitter dikabarkan sedang dalam tahap uji coba fitur “Spaces”, dimana itu merupakan obrolan audio dimana pengguna bisa berbicara dengan jumlah penonton tak terbatas.

 

Baca juga: Gojek x Facebook: Luncurkan Kolaborasi ‘GoStore’!