Menteri Masih Tak Gerak Cepat, Jokowi Tak Segan Rombak Kabinet

<b>Lifepod.id</b> - Presiden Jokowi kembali menyentil para menterinya yang belum menunjukkan gerak cepat menyelesaikan masalah-masalah yang muncul di tengah pandemi COVID-19 saat ini.

Menteri Masih Tak Gerak Cepat, Jokowi Tak Segan Rombak Kabinet
Image by nasional.tempo.co


Meskipun begitu sinyal kuat lewat kemarahannya 18 Juni lalu di rapat terbatas tersebut tidak cukup tanpa tindakan evaluasi secara menyeluruh. 

 

“Menurut saya narasi kata-kata saja tak cukup butuh tindakan tindakan yang lebih clear,” kata Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto (04/08).

 

“Sentilan Jokowi memberi sinyal kuat bahwa belum seluruh menteri menindaklanjuti kemarahannya Jokowi pada 18 Juni lalu. Jangan terlalu lama kabinet dalam ketidakpastian karena punya efek domino pada persepsi publik. Kontroversi soal isu reshuffle jika berkepanjangan bisa membanģun citra negatif dan opini buruk di masyarakat,” lanjut Gun Gun.

 

Baca Selengkapnya : 

Atas alasan lambatnya pergerakan menteri-menteri dalam mengambil suatu tindakan di tengah situasi mendesak seperti ini, Jokowi bisa saja menggunakan hak prerogatifnya untuk merombak ulang kabinet menjadi seoptimal mungkin. 

 

“Di kementerian, di lembaga, aura krisisnya betul-betul belum, ya, belum masih sekali lagi kejebak pada pekerjaan harian. Enggak tahu prioritas yang harus dikerjakan," kata Jokowi (03/08).

 

Jokowi menyinggung realisasi anggaran hingga masalah ekonomi terkait dengan konsumsi rumah tangga dan saya beli pada masyarakat yang masih minim. Jokowi menjelaskan jika total anggaran stimulus sebesar Rp695 triliun itu ditujukan untuk penanganan COVID-19 namun baru 20 persen saja yang telah direalisasikan oleh kementriannya. 

 

"Oleh sebab itu saya minta Pak Ketua urusan ini didetailnya satu per satu dari menteri-menteri yang terkait sehingga manajemen krisis kelihatan lincah, cepat, trouble shooting, smart shortcut, dan hasilnya betul-betul efektif. Kita butuh kecepatan," tegas Jokowi.

 

Sebelumnya ancaman reshuffle ini pernah dilayangkan Jokowi lewat sidang kabinet 18 Juni lalu. Disana ia menyinggung para menterinya yang masih bergerak lambat di tengah krisi yang terjadi. Jokowi menegaskan bahwa ia tak segan-segan melakukan perombakan kabinet jika hal ini terus berlanjut. 

 

"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Atau buat Perppu yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan," tandasnya.