Muncul Ancaman Wabah ‘Maut Hitam’ di Tengah Pandemi COVID-19

<b> Lifepod.id </b> - Pihak berwenang Tiongkok mengidentifikasi munculnya kembali penyakit pes, atau dikenal sebagai <i>black death</i>, pada Minggu (5/7) lalu. Sigap, Tiongkok langsung menetapkan status menjadi Siaga 3 untuk kasus tersebut.

Muncul Ancaman Wabah ‘Maut Hitam’ di Tengah Pandemi COVID-19
Img. Kemunculan wabah <i> black death </i> di Tiongkok, China. | Lifepod.id

Penemuan Wabah Pes di Tiongkok
Dinas Kesehatan Kota Bayannur menyebutkan penyakit pes terdeteksi pada seorang gembala di Kota Bayannur, China. Saat ini, gembala tersebut tengah menjalani perawatan di rumah sakit setempat dan dinyatakan dalam kondisi stabil.

Berasal dari infeksi bakteri, wabah pes ini bersifat mematikan. Pengobatannya sendiri dapat dilakukan dengan antibiotik yang tersedia secara umum.

Sementara itu, warga di sekitar lokasi diperingatkan untuk berhenti berburu, mengonsumsi, atau pun membawa hewan yang berpotensi memiliki penyakit zoonosis, terutama marmut. 

Penduduk China meyakini daging dan ginjal marmot mentah sebagai obat tradisonal untuk menunjang kesehatan, sedangkan hewan pengerat seperti marmot ini, merupakan pembawa wabah bakteri.

Masyarakat juga diminta segera melapor kepada otoritas terkait jika ada kasus yang dicurigai terpapar pes.

 

Baca juga: Bermunculan Klaim Obat Penawar Covid-19, Benarkah?

 

Lebih Lanjut Mengenai Black Death

Black Death, penyakit ‘Maut HItam’ dari infeksi bakteri ini, disebut-sebut sebagai salah satu pandemi paling fatal dalam sejarah. Kasus kemunculannya dilaporkan secara berkala di seluruh dunia.

Tercatat, pada tahun 1655 saja, kemunculannya melewaskan kurang lebih seperlima penduduk kota London. Sebelumnya dari tahun 1347 hingga 1353, diperkirakan menewaskan setidaknya 75 - 100 juta nyawa manusia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri memaparkan 30 hingga 60 persen dari kasus wabah pes tidak bisa diobati ketika terlambat dideteksi. Antibiotik hanya dapat bekerja efektif untuk tahap awal saja.

Wabah ‘maut hitam’ ini dapat menjadi masalah serius apabila tidak segera dicegah lebih jauh lagi penyebarannya.

 

Baca juga: News Flu Babi Baru di China Berpotensi Jadi Pandemi Lagi