Orang Tua Wajib Tau, Gejala Gangguan Tumbuh Kembang Anak

<b>Lifepod.id</b> Sebagai orang tua, tentu harus banyak belajar agar bisa membesarkan dan mendidik anak dengan cara yang baik dan sesuai. Kali ini tim Lifepod memberikan informasi terkait gejala gangguan tumbuh kembang anak yang dilansir dari Nova.grid

Orang Tua Wajib Tau, Gejala Gangguan Tumbuh Kembang  Anak

Sebagai orang tua, wajib rasanya untuk memantau proses tumbuh kembang anak sejak usia dini.

Sebab, orang tua perlu menyadari bebarapa gejala dan gangguan pertumbuhan anak yang dalam jangka Panjang akan berdapak buruk.

Berikut adalah ranah perkembangan anak yang dapat mengalami gangguan:

- Mobilitas

- Fungsi biologis

- Kognisi (belajar)

- Kemandirian fisik atau emosional

- Bahasa

- Panca indera dan persepsi

- Keterampilan sosial

Beberapa gangguan tumbuh kembang anak yang mungkin terjadi antara lain:

1. Perawakan pendek (short stature)

Melansir dari Kementrian Kesehatan, perawatan pendek merupakan suatu istilah umum untuk tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi.

Gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin menjadi penyebab gangguanpertumbuhan ini.

2. Gangguan intelektual

Mengutip Kementerian Kesehatan, gangguan intelektual merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah (IQ < 70).

Akibatnya, menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.

Gangguan intelektual dapat disebabkan oleh masalah yang dimulai kapan saja sebelum seorang anak berusia 18 tahun, bahkan sebelum ia lahir.

Anak dengan gangguan intelektual biasanya menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

- Duduk, merangkak, atau berjalan lebih lambat dari anak-anak lain.

- Mengalami kesulitan berbicara.

- Merasa sulit untuk mengingat sesuatu.

- Mengalami kesulitan memahami aturan sosial.

- Mengalami kesulitan melihat hasil dari tindakan mereka.

- Mengalami kesulitan memecahkan masalah.

3. Gangguan cerebral palsy

Gangguan cerebral palsy merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang disebabkan oleh suatu kerusakan pada sel-sel motorik dalam susunan saraf pusat.

Gejala gangguan pada motorik kasar, meliputi:

1. Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang, misalnya antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan.

- Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari usia 6 bulan.

- Hiper/hipotonia: gangguan tonus otot.

- Hiper/hiporefleksia: gangguan refleks tubuh.

- Adanya gerakan yang tidak terkontrol.

2. Gejala gangguan pada motorik halus, meliputi:

- Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan.

- Adanya dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun.

- Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam mulut) masih sangat dominan setelah usia 14 bulan.

- Perhatian penglihatan yang inkonsisten.

 

Baca Juga: