Permainan Tempo Dulu yang Sarat akan Filosofi Kehidupan

<b>Lifepod.id</b> - Permainan tempo dulu tidak hanya menyenangkan namun juga sarat akan makna dan filosofi kehidupan. 

Permainan Tempo Dulu yang Sarat akan Filosofi Kehidupan

Mau tau lebih dalam tentang permainan tempo dulu yang mengandung makna dan filosofi kehidupan. Berikut penjabarannya.

1. Petak Umpat 

petak-umpat

Permainan ini dilakukan dengan 2 atau lebih orang dimana satu orang berperan sebagai penjaga dan yang lainnya akan bersembunyi. Orang yang berjaga nantinya akan berhitung sesuai angka yang telah disepakati kemudian jika sudah selesai maka sang penjaga akan mencari teman-teman lain yang bersembunyi sampai semuanya ditemukan.

Filosofi dari permainan ini adalah tentang kehidupan dan kematian atau pengingat bahwa manusia hidup itu hanya sementara. Dimana orang bersembunyi yang ditemukan ibarat manusia yang dijemput Tuhan. 

 

2. Lompat Tali

lompat-tali

Permainan ini membutuhkan sebuah tali yang terbuat dari karet yang disambung-sambungkan. Cara mainnya yaitu terdapat dua orang di yang akan membentangkan tali ini dari ujung ke ujung.

Sementara pemain lainnya akan melompati tali itu yang semakin lama akan bertambah tinggi.

Filosofi yang terkandung dalam permainan ini adalah seperti hidup yang juga selalu harus melewati ujian yang semakin lama semakin meningkat levelnya dan sebagai manusia kita harus tetap bersabar dan melewati ujian tersebut.

 

3. Gobak Sodor (Galasin)

Permainan ini dilakukan oleh dua tim. Dimana terdapat satu tim yang berperan sebagai penjaga dan bertugas agar tim lawan tidak melewati wilayahnya sedangkan tim lainnya yang harus melewati wilayah tim yang sedang berjaga.

Filosi dari permainan ini adalah mengajarkan kita bahwa kerja sama tim akan membantu tercapainya tujuan bersama. Selain itu lewat permainan ini kita bisa belajar jika ada pintu yang tertutup maka akan ada pintu lain yang terbuka.

 

4. Sonda atau Engklek

sonda

Permainan ini biasanya dimainkan di tempat yang luas atau lapangan dan membutuhkan kekuatan fisik yang mendukung. 

Cara memainkan permainan ini adalah seorang pemain harus berhasil memutari lintasan yang telah digambarkan di atas tanah. Jika ia berhasil maka ia akan melemparkan batu ke kotakan lintasan (kotakan ini nantinya akan menjadi rumah dan tidak boleh dilewati oleh pemain lawan) dan baru bisa melanjutkan permainannya lagi sampai ia melanggar aturan dalam permainan maka masa permainannya akan berakhir.

Filosofi dari film ini mengajarkan agar manusia selalu bekerja keras dan tidak menganggu kerja orang lain. 

 

5. Congklak

congklak

Permainan yang dimainkan oleh dua orang ini, menggunakan papan yang berlubang di sisi kanan hingga kiri ujungnya. Dua lubang di sisi paling kanan dan paling kiri akan dijadikan lumbung yang akan menyimpan biji atau batu dari masing-masing pemainnya.

Filosofi dari permainan ini mengajarkan jika harta yang kita miliki jangan langsung dihabiskan. Serta lumbung” yang berada di ujung papan mengajarkan kepada kita agar jangan lupa menabung. 

Dalam permainan ini kita juga diharuskan mengisi lubang milik lawan, secara tidak langsung hal tersebut mengingatkan kita untuk saling berbagi sesama manusia.

Baca Juga : Bangga, Film Indonesia “NKCTHI” tayang di Festival Film Internasional Shanghai

Baca Juga : 6 Rekomendasi Film Adaptasi di Netflix