Presiden Himbau Tetap Optimistis Lawan Pandemi

Lifepod.id - Pandemi covid19 masih belum usai berbagai belahan dunia masih menerapkan lockdown wilayah yang terdampak, namun ada beberapa juga sudah membuka atau melonggarkan, tetapi masih perlu waktu lama untuk menemukan vaksinnya. Wabah ini telah menyebar cepat di 213 negara dan menjangkiti hampir 4,4 juta orang.

Presiden Himbau Tetap Optimistis Lawan Pandemi
Image : Presiden Jokowi - setneg.go.id

Lifepod.id - Pandemi covid19 masih belum usai berbagai belahan dunia masih menerapkan lockdown wilayah yang terdampak, namun ada beberapa juga sudah membuka atau melonggarkan, tetapi masih perlu waktu lama untuk menemukan vaksinnya. Wabah ini telah menyebar cepat di 213 negara dan menjangkiti hampir 4,4 juta orang.

Khususnya di Indonesia Presiden Joko Widodo berusaha membangkitkan rasa optimisme masyarakat dalam menghadapi pandemi ini.

“Bangkitkan empati, tumbuhkan solidaritas sosial. Dan inilah waktu bagi kita untuk melihat sekeliling untuk membantu saudara-saudara kita, tetangga, para sahabat, bergotong-royong meringankan beban saudara kita sebangsa dan setanah air. Insya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa akan membukakan jalan bagi kita semuanya, rakyat dan bangsa Indonesia untuk bangkit kembali,” ujarnya dalam “Doa Kebangsaan dan kemanusiaan” di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/5).

Menurutnya, dalam menghadapi cobaan ini, masyarakat harus senantiasa tenang dan sabar sehingga tubuh tidak rentan dihinggapi penyakit. “Kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah titik tolak kesembuhan,” imbuhnya.

Baca Juga : Panduan MUI Untuk Salat Idul Fitri Saat Pandemi
Baca Juga : The New Normal, Bekerja dari Rumah Selamanya ?


Presiden juga berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar terus berjuang dalam melawan wabah Covid-19 dengan mematuhi secara ketat protokol kesehatan.

“Untuk bisa selamat kita harus disiplin dalam jaga kesehatan, meningkatkan imunitas, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak yang aman, memakai masker, untuk tidak mudik, bekerja di rumah, sekolah dari rumah, dan beribadah di rumah,” jelasnya.

Jokowi juga mengajak masyarakat untuk senantiasa berdoa. “Selain ikhtiar dengan berbagai usaha lahiriah, kita juga wajib melakukan ikhtiar batiniah dengan memanjatkan doa memohon Allah SWT agar rakyat, bangsa, dunia, bisa terbebas dari wabah ini, agar kita diringankan, disingkirkan dari segala musibah,” pungkasnya.

Baca Juga : 

Presiden Jokowi yakin akhir tahun 2020 adalah akhir segalanya dari pandemi virus corona, dan berbagai sektor, termasuk pariwisata, akan kembali normal. “Saya meyakini ini hanya sampai pada akhir tahun. Tahun depan terjadi booming di bidang pariwisata. Semua orang ingin menikmati kembali keindahan yang ada di daerah. Optimisme itu yang harus diangkat. Jangan sampai terjebak pada pesimisme.Karena masa COVID-19 ini, booming yang akan muncul setelah COVID-19 ini selesai tidak bisa kita manfaatkan dengan baik,” ujar Jokowi dalam Rapat Terbatas di Jakarta, Kamis (16/4).

Presiden Jokowi menyampaikan saat ini yang harus diupayakan yaitu mitigasi untuk melindungi sektor pariwisata. Berikut ini 3 poin penting yang disampaikan Presiden Jokowi: 

1. Adanya program perlindungan sosial bagi pekerja sektor ini, dan program itu harus tepat sasaran.

2. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif harus melakukan relokasi anggaran ke program padat karya bagi pekerja di bidang pariwisata.

3. Penyiapan stimulus ekonomi bagi para pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ia mengatakan, hal ini harus dibuat agar keduanya bisa bertahan dan tidak tidak mengalami PHK besar-besaran.