Rentetan Kecelakaan Bus Transjakarta Sabotase? Ini Kata KNKT

<b>Lifepod.id</b> - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum menemukan unsur sabotase selama melakukan investasi akibat kecelakaan bus TransJakarta.

Rentetan Kecelakaan Bus Transjakarta Sabotase? Ini Kata KNKT

Pasca rentetan kejadian kecelakaan bus TransJakarta terjadi, pihak PT Transjakarta berinisiatif menggandeng KNKT untuk melakukan audit secara menyeluruh.

Meski baru melakukan investigasi, pihak KNKT memastikan belum menemukan adanya unsur sabotase dalam tiap kecelakaan yang ada.

Menurut Soerjanto Tjahjono, Ketua KNKT, ada faktor lain yang lebih dominan, yakni human factor. Alasannya, dikarenakan bus TransJakarta berjalan atau melaju di jalur khusus. Karena rute lurus dan dibatasi beton pada sisi kanan dan kiri.

Dilansir jakarta.tribunnews, pihaknya mengatakan, “Masalah human factors ini menjadi hal yang dominan karena unit di Transjakarta berjalan di koridor yang daya cerita itu menyebabkan rasa lelah luar biasa bagi pengemudi. Ini yang harus kita cari solusinya seperti apa,”.

Adapun saran yang diberikan untuk pihak TransJakarta, yakni dengan memberikan pelatihan kepada pramudi. Hal ini bertujuan agar mereka lebih familiar terhadap jalur atau rute yang dibawahnya.

Dia kemudian membandingkan antara koridor bus TransJakarta dengan di luar negeri. Koridor bus di luar negeri, kata dia ada guidenya, sehingga pengemudi hanya mengatur rem dan gas.

Secara lebih terperinci, operator bus TransJakarta yang mengalami kecelakaan periode Januari - Oktober 2021, antara lain PPD, Mayasari Bhakti, Steady Safe, Kopaja, Transwadaya, Bianglala, dan Pahala Kencana.

Lebih jauh, sebanyak 12 persen kecelakaan mencatatkan armada bus TransJakarta sebagai korban, baik ditabrak ataupun diserempet. Peristiwa terjadi di persimpangan, U-Turn, dan ruas jalan yang tidak steril dan kendaraan pribadi.

Kecelakaan bus TransJakarta paling banyak melibatkan mobil pribadi sebanyak 29 persen dan sepeda motor 28 persen. Sementara, benda diam seperti separator, media, dan halte menyumbang 20 persen dari total kecelakaan.

 

Baca Juga :