RI Siapkan Anggaran 17 Triliun untuk Buat Laptop Merah Putih

<b> Lifepod.id </b> - Harga saham produsen laptop Zyrex, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) melesat pada awal perdagangan di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru terkoreksi 0,14% di 6,129.

RI Siapkan Anggaran 17 Triliun untuk Buat Laptop Merah Putih

 

Luhut mengatakan produk TIK dalam negeri pada bidang pendidikan masih rendah dibandingkan produk impor.

“Tujuan utama adalah meningkatkan penggunaan produk TIK dalam negeri di bidang pendidikan melalui pengadaan barang pemerintah yang ditargetkan Rp17 triliun pada 2024. Jadi dengan di jamannya Pak Nadiem (Mendikbud Ristek), akan elok kalau ini (laptop Merah Putih) sudah bisa diluncurkan, karena ada penugasan pembelian produk TIK mencapai Rp 17 triliun selama beberapa tahun. Saya kira kita sudah bisa bangun industri sendiri,” papar Luhut.

Dijelaskan Luhut, meningkatkan kemampuan produksi dalam negeri sangat penting dilakukan guna mengurangi ketergantungan Indonesia akan barang impor, khususnya pada produk TIK.

“Kalau kita lihat ada yang diproduksi dalam negeri, yang dibuat ITB, ITS, dan UGM, bekerja sama dengan industri TIK dalam negeri untuk membentuk konsorsium, membuat produk tablet dan laptop merah putih dengan merek Dikti Edu,” jelasnya.

“Di zamannya pak Menteri Nadiem [Nadiem Makarim], kalau ini sudah bisa diluncurkan karena dengan jumlah pembelian mencapai Rp 17 triliun selama beberapa tahun saya kira sudah dibangun industri sendiri,” tambahnya.

“Ini juga salah satu kebanggaan kita, selain itu produsen PDN juga diminta meningkatkan peserta didik SMK dalam praktek perakitan dan tenaga after sales service, jadi semua ekosistem sudah bergerak. Ini jadi praktik baik dalam pembelian dalam negeri,” jelasnya.

Berdasarkan data Kemenperin, nilai impor laptop dalam 5 tahun terakhir dari 2016-2020 sudah mencapai US$ 1 miliar, atau setara dengan Rp 14 triliun dengan kurs (Rp 14. 000/US$).

Permintaan produk laptop di Indonesia sekitar 3 juta unit per tahun dengan market share produk impor sampai 95% dan 5% untuk produk laptop dalam negeri.

Laptop menjadi produk impor dengan nilai paling besar pada kelompok elektronika. 

“Demand (permintaan) produk laptop di Indonesia sebesar 3 juta unit per tahun dengan market share produk impor masih 95 persen dan baru 5 persen untuk produk laptop dalam negeri,”  kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
 

Baca Juga: Google Disebut akan Luncurkan Ponsel Lipat Akhir Tahun Ini