Terungkap, Pelaku Peretasan Twitter Ternyata Sekelompok Anak Muda

<b>Lifepod.id</b> - Setalah dilakukan penyelidikan terhadap kasus peretasan akun Twitter milik orang-orang penting dunia ternyata didapatkan bahwa pelaku peretasan tersebut merupakan sekelompok anak muda yang tidak memiliki hubungan dengan negara atau berencana pada kejahatan terorganisir.

Terungkap, Pelaku Peretasan Twitter Ternyata Sekelompok Anak Muda
Image by riauone.com

 

Penyelidikan yang dilakukan oleh Twitter dan polisi federal, dimulai dengan pesan lucu yang dilontarkan antar peretas di platform discord. Dikutip dari AFP pada Minggu bahwa New York times telah melakukan wawancara terhadap empat orang peretas tersebut. 

 

"Wawancara menunjukkan bahwa serangan itu bukan hasil kerja satu negara, seperti Rusia, atau kelompok peretas yang canggih," lapor Times.
"Sebaliknya, serangan tersebut dilakukan oleh sekelompok anak muda --salah satunya mengatakan tinggal bersama ibunya -- yang berkenalan satu sama lain karena memiliki obsesi untuk memiliki nama pengguna yang tidak biasa, satu huruf atau satu angka, seperti @y atau @6."

 

Peretasan yang dilakukan sekelompok pemuda tersebut ditujukan pada pengguna sejumlah pengguna Twitter yang merupakan orang berpengaruh di dunia. 

 

"Berdasarkan apa yang kami ketahui saat ini, kami percaya sekitar 130 akun menjadi sasaran para penyerang sebagai bagian dari insiden itu," tulis Twitter pada sebuah cuitan.
"Untuk sebagian kecil dari akun ini, para penyerang bisa mendapatkan kendali atas akun tersebut dan kemudian mengirim cuitan dari akun itu."

 

Twitter menjelaskan jika serangan para peretas sebelumnya telah mengincar sejumlah karyawan Twitter untuk melancarkan aksinya.

 

Baca Lebih Lanjut

Cuitan rekayasa yang berisi permintaan untuk mengirimkan 1.000 dolar AS dalam bentuk bitcoin untuk selanjutnya akan dikembalikan dua kali lipat itu sebagian besar telah dihapus. 

Saat diwawancarai Times mereka mengatakan bahwa ada seorang pengguna misterius bernama “Kirk” yang mengatur jalannya rencana tersebut. Kirk sendiri adalah orang yang memiliki akses ke akun Twitter.

Para peretas muda itu mengaku bahwa mereka hanya terlibat dalam gerakan peretasan Twitter yang kurang terkenal, tujuannya mereka ingin memiliki username @ dengan satu huruf atau angka yang akan mereka jual kembali.

Selanjutnya mereka berhenti untuk menjadi perantara “Kirk” setelah beberapa akun dunia menjadi sasarannya.

Dari Investigasi kejahatan Siber, Brian Krebs dari Krebs on Security mengatakan, memang ada beberapa peretas yang memiliki obsesi terhadap nama profil yang pendek atau biasa disebut Original Gangster (OG).

 

"Kepemilikan akun OG ini memberikan status dan pengaruh yang dirasakan dan kekayaan dalam lingkaran pertukaran SIM, karena akun seperti itu sering kali dapat menghasilkan ribuan dollar ketika dijual kembali di bawah tangan," jelas Krebs dalam sebuah unggahan.

 

Nama-nama akun yang yang pendek tersebut biasanya dijual di situs OGusers.com dengan pembayaran dalam bentuk bitcoin.

Baca Juga : FBI Sampai Turun Tangan Atasi Masalah Peretasan di Twitter