Unair Putuskan Drop Out Mahasiswa “Pelaku Fetish Kain Jarik”

<b>Lifepod.id</b> - Setelah viral karena kasus dari salah satu mahasiswanya, akhirnya Universitas Airlangga mengambil keputusan untuk melakukan Drop Out kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Gilang. Gilang tersangkut kasus pelecehan “fetish kain jarik” berkedok riset.

Unair Putuskan Drop Out Mahasiswa “Pelaku Fetish Kain Jarik”

 

Keputusan untuk mengeluarkan Gilang tersebut diambil setelah Rektor Unair Mohammad Nasih menghubungi orang bersangkutan di Kalimantan secara daring. 

 

"Merujuk pada asas komisi etik, keputusan baru bisa diambil saat bisa mendengar pengakuan dari yang bersangkutan dan/atau wali. Karena orang tua sudah bisa dihubungi, Pak Rektor memutuskan yang bersangkutan di-DO atau dikeluarkan," jelasnya.

 

Baca Selengkapnya :

Disisi lain manajemen Unair, Suko Widodo menyatakan jika pihaknya akan mendampingi korban primer yakni korban yang telah bertemu dan melakukan pembungkusan yang ingin melaporkannya ke kepolisian.

 

"Kalau masalah etik, kami sudah selesaikan. Akan tetapi, kalau masalah kriminalnya, menjadi wewenang kepolisian. Dari help center, kami mendampingi korban primer yang akan melapor ke polisi pastinya," ujarnya.

 

Selanjutnya untuk korban sekunder, yaitu korban yang hanya melakukan percakapan secara virtual  via media sosial maka pihak Unair juga akan memberikan pendampingan psikologis untuk menyembuhkan trauma korban. 

 

"Korban sekunder itu yang sempat dihubungi dan melakukan percakapan dengan pelaku melalui media sosial. Unair terus memberikan pendampingan kepada para korban yang mengalami trauma," jelasnya.

 

Awal permasalahan ini muncul adalah ketika seorang pengguna twitter dengan username @m_fikris membuat sebuah threads yang menceritakan kisah “Fetish Kain Jarik” berkedok riset dari mahasiswa salah satu PTN di Surabaya. Sejak saat itu mulai banyak korban lain yang bermunculan dengan kisah serupa.