Wujud pengorbanan ala Kiki Kemas dalam Single Debut 'Tak Memilikimu'

<b>Lifepod.id</b>- Kiki Kemas yang saat ini berusia 29 tahun, full-time worker disalah satu perusahaan manufaktur di Kota Bandung yang sudah cukup lama bekerja di bidang Marketing. Ketertarikannya terhadap musik sudah ia geluti sejak kecil.

Wujud pengorbanan ala Kiki Kemas dalam Single Debut 'Tak Memilikimu'

 

Tergabung dalam group “TARBO” bersama kakak dan teman “rumah” nya, Kiki Kemas diumurnya yang baru 6 tahun sudah cukup banyak bermain dari satu tempat ke tempat lainnya. Besar dari keluarga yang sering “berpindah-pindah” menjadikannya memiliki rasa insecurity yang besar didalam dirinya dan menjadikan hobby bernyanyinya harus dipendam.

Waktu cukup lama berlalu dan hanya focus ke pendidikan, Ia memulai kembali hobinya dalam bernyanyi dengan mengikuti Paduan Suara Mahasiswa di Universitas Widyatama Bandung dan setelah menyelesaikan strata satu ia bekerja dibeberapa perusahaan swasta di Kota Bandung.

Musik dan bernyanyi bukan lagi menjadi fokus utamanya sampai ia menyelesaikan kuliahnya di Institut Teknologi Bandung dengan Gelas Master of Business Administration di tahun 2017, ia memulai kembali bernyanyi dan menjadi Wedding Singer di Kota Bandung yang berjalan sampai saat ini. Keinginannya membuat karya yang bisa menginterpretasikan dirinya dan mengeluarkan rasa insecurity yang ia rasakan dalam sebuah karya merupakan awal dimulainya “cerita” ini.

Dimasa pandemi seperti ini, Home Recording menjadi satu-satunya pilihan dalam proses produksi lagu ini, dikemas dengan genre music Pop orchestra yang dibuat oleh Gege Gumilar (composer) menjadikan lagu ini “full of soul” yang diharapkan dapat menyentuh hati pendengar.

“Tak Memilikimu” merupakan sebuah lagu mengenai keikhlasan seseorang dalam melepaskan dengan suatu pengorbanan. “Tak Memilikimu” memberi makna bahwa rasa sayang tidak pernah menjadi sebuah kesalahan, hanya waktu yang terkadang menjadikan itu sebuah kesalahan dan harapan hanya bisa kita pendam.

 

Baca juga: Kolaborasi Young Lex dan Italiani Dalam ‘Nyeselkan part 2'

Baca juga: Representasi ‘Datang Untuk Pergi’ Secara Jujur dihadirkan Genta dalam Bentuk Video Musik