FFI Goes to Campus: Membangun Masa Depan Sinema Indonesia di Universitas Hasanuddin

Lifepod.id - Makassar, 25 Agustus 2024 – Dalam rangka memperkuat ekosistem perfilman nasional dan menginspirasi generasi muda, Komite Festival Film Indonesia (FFI) melanjutkan program FFI Goes to Campus dengan menghadirkan para pelaku industri film tanah air ke Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Setelah sukses di Universitas Nusa Cendana Kupang, NTT, program ini kembali digelar di Unhas dengan melibatkan Ketua Pelaksana FFI 2024 Prilly Latuconsina, Duta FFI 2024 Bryan Domani, produser Gita Fara, dan penulis muda asal Makassar, Nurwina Sari.

FFI Goes to Campus: Membangun Masa Depan Sinema Indonesia di Universitas Hasanuddin
Dok. Sabs

Program FFI Goes to Campus di Unhas Makassar menghadirkan sejumlah kegiatan, termasuk pemutaran film-film pemenang Piala Citra FFI, seperti "Cahaya dari Timur: Beta Maluku" (Pemenang Piala Citra FFI 2014 untuk Film Cerita Panjang Terbaik) dan "Before, Now & Then (Nana)" (Pemenang Piala Citra FFI 2022 untuk Film Cerita Panjang Terbaik). Mahasiswa juga diajak menonton film pendek pemenang penghargaan seperti "Tak Ada yang Gila di Kota Ini" (Pemenang Piala Citra FFI 2019 untuk Film Cerita Pendek Terbaik) dan "The Fox Exploit The Tiger’s Might" (Silver Screen Award Singapore International Film Festival 2015).

Setelah pemutaran film, para mahasiswa diajak berdiskusi dengan Gita Fara, produser film "Nana". Gita berbagi pengalamannya dalam industri film, termasuk tantangan dan kiat menjadi produser yang sukses. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam produksi film serta bagaimana seorang produser harus mampu memandu tim produksi untuk mewujudkan visi film secara utuh.

"Film adalah kerja kolaborasi. Seorang produser harus bisa memandu tim produksi serta menjadi navigator agar sebuah film bisa berjalan sesuai visi. Untuk itu, produser juga perlu membangun jejaring yang kuat dan kolaborasi yang solid dengan seluruh tim produksi sehingga karya yang diciptakan bisa berjalan sesuai visi,” ujar Gita Fara.

Gita juga mendorong para mahasiswa untuk menggali ide dan inspirasi dari unsur-unsur lokal yang ada di sekitar mereka. Menurutnya, keunikan budaya dan bahasa daerah dapat menjadi kekuatan tersendiri dalam sebuah film, seperti yang dilakukan dalam film "Nana".

“Misalnya dengan memanfaatkan bahasa dan budaya daerah. Itu bisa menjadi pernyataan dalam film kita. Seperti yang dilakukan di film Nana, justru itu menjadi kekuatan tersendiri, dan bukan menjadi hambatan bagi audiens global,” lanjut Gita.

Sementara itu, Ketua Komite FFI 2024–2026, Ario Bayu, dan Duta FFI 2024, Bryan Domani, turut memberikan apresiasi terhadap ekosistem perfilman di Makassar yang dinilai cukup maju. Bryan menyebutkan bahwa Makassar memiliki banyak sineas berbakat yang karyanya tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga di panggung internasional.

“Makassar bagi saya adalah kota yang pertumbuhan filmnya cukup pesat. Kita bisa melihat rekam jejak para sineas asal Makassar yang karya-karyanya bukan saja diapresiasi di dalam negeri bahkan hingga internasional,” kata Bryan Domani. “Saya berharap lewat FFI Goes to Campus yang hadir di Unhas ini juga bisa turut menambah wawasan teman-teman yang saat ini tengah mendalami tentang perfilman bisa menjadi lebih matang.”

Tidak hanya itu, FFI Goes to Campus Unhas Makassar juga menampilkan talenta muda lokal, Nurwina Sari. Mahasiswa fakultas hukum Unhas ini adalah penulis novel yang telah diadaptasi menjadi serial "Dia Angkasa" di platform streaming. Wina merasa senang karena industri perfilman Indonesia semakin inklusif dan terbuka terhadap eksplorasi tema-tema baru.

“Menurut saya, saat ini industri perfilman Indonesia sudah mau lebih terbuka dengan segala kemungkinan dan mau mengeksplorasi tema-tema baru. Tentu ini menjadi harapan yang baik bagi generasi saya dan teman-teman yang memang punya minat di perfilman,” ujar Wina.

Sebagai bagian dari program ini, mahasiswa Unhas Makassar juga berkesempatan mengikuti lomba ulasan film. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kepekaan mahasiswa dalam mengapresiasi film serta membangun wacana kritis melalui kritik yang konstruktif.

FFI 2024 yang mengusung tema "Merandai Cakrawala Sinema Indonesia" masih membuka pendaftaran untuk berbagai kategori film, termasuk Film Cerita Panjang, Film Non Cerita Panjang, dan Kritik Film. Pendaftaran ini akan ditutup pada 31 Agustus 2024.

Dengan semangat memperluas wawasan dan memberikan inspirasi kepada generasi muda, FFI Goes to Campus di Unhas Makassar menjadi langkah penting dalam memperkuat masa depan sinema Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain :

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow