Ini Penyebab India Lampaui Brazil Jadi Negara Tertinggi Kedua Kasus COVID-19 Dunia

<b>Lifepod.id</b> - India saat ini tela melampaui Brazil jadi negara kedua dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia. Kasus positif COVID-19 di India banyak ditemukan di negara bagian Andhra Pradesh,

Ini Penyebab India Lampaui Brazil Jadi Negara Tertinggi Kedua Kasus COVID-19 Dunia

 

India saat ini telah menyalip Brazil dan menempati posisi kedua dunia pada kasus terbanyak akibat pandemi COVID-19. India mencatat hingga 90.082 kasus perharinya. Dan jumlah itu akan diperkirakan terus bertambah. Meskipun begitu ini tak membuat pemerintah India  ketakutan untuk membuka kembali layanan kereta bawah tanah yang ditutup selama berbulan-bulan.

Dilansir dari Reuters, Senin, 7 September, jumlah kasus COVID-19 di India sebesar 4,2 juta sementara di AS sebesar 6,2 juta. Meski demikian, India tergolong memiliki angka kematian akibat COVID-19 yang tidak terlalu tinggi. 

Wilayah Tamil Nadu, Karnataka, Maharashtra, dan Uttar Pradesh tercatat hingga 60 persen kasus. Wilayah tersebut merupakan wilayah terpadat di India. Para ahli mengatakan tingginya kasus di India belakangan ini belum terhitung puncak, karena kasus COVID-19 masih terus melonjak di negara terpadat kedua di dunia ini.

 

Akses Layanan Kesehatan 

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kasus COVID-19 di India yaitu keterbatasan akses layanan kesehatan seperti di kota-kota besar India seperti New Delhi dan Mumbai, maupun daerah pedesaan

“Sekarang menjadi beban yang ganda,” kata Rajib Dasgupta, seorang profesor kesehatan masyarakat di Universitas Jawaharlal Nehru. "(Jumlah kasus COVID-19) di daerah perkotaan tidak melambat dan daerah pedesaan meningkat," tambahnya.

 

Catat Rekor

Dari perhitungan yang dilakukan oleh pemerintah India pada Senin 7 September 2020 tercatat jumlah kasus COVID-19 India telah berhasil melampaui Brasil,  yang memiliki lebih dari 4,1 juta kasus. 

Namun begitu dalam kasus kematian di India akibat COVID-19 ini ternyata lebih rendah yaitu tercatat sebanyak 71.642. Angka tersebut masih dibawah kematian AS dan Brasil yang mencapai 193.000 dan 126.000.

Tingginya kasus baru COVID-19 di India ini menunjukkan  tingkat pengujian yang lebih tinggi secara nasional. Pihak otoritas menambahkan bahwa tingkat pemulihan yang tinggi menunjukkan strategi pengujian, pelacakan dan pengobatan berhasil dan situasinya terkendali di negaranya.

Stasiun di New Delhi terlihat lengang saat layanan kereta metro dibuka setelah jeda lebih dari lima bulan. Sementara bar akan dibuka mulai Rabu 9 September. Layanan kereta metro sebagian juga dibuka di kota bagian barat Ahmedabad, kota utara Lucknow, dan beberapa tempat lainnya, setelah hampir enam bulan ditangguhkan karena pandemi COVID-19.

 

Baca Juga: Kata Jokowi, Fokus Kita Kesehatan Baru Ekonomi

 

Akibat dari pendemi mengakibatkan tekanan meningkat bagi pemerintah. Perdana Menteri Narendra juga akhirnya memutuskan untuk menaik ekonomi keluar dari pembekuan yang mendalam setelah kuncitara yang ketat pada Maret. Kuncitara mengakibatkan banyak penutupan bisnis, membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan, membawa kontraksi 24 persen pada PDB kuartal Juni 2020. 

Ketika PM Modi memerintahkan 1,4 miliar orang India untuk tinggal di dalam rumah, seluruh perekonomian di India mati dalam waktu empat jam dan menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan secara instan serta puluhan dan ribuan pekerja migran, kehilangan uang dan takut kelaparan. Hal inilah yang membuat mereka lalu keluar dari kota dan kembali ke desa. Migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya tidak hanya melubangi ekonomi India tetapi juga menyebarkan virus ke pelosok negeri.

 

Baca Juga: Apakah Seseorang Dapat Tertular Virus Corona untuk Ke-2 Kalinya?