Genting! Pasien Covid-19 RSD Wisma Atlet Melonjak

<b> Lifepod.id </b> - Kamar isolasi pasien Covid-19 yang hampir penuh membuat pihak (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat tidak menerima pasien hingga Selasa siang, 15 Juni kemarin. RSD Wisma Atlet akan mengalihkan penempatan pasien positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) ke Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara.

Genting! Pasien Covid-19 RSD Wisma Atlet Melonjak

 

Menurut laporan Koordinator Humas dan Komandan Lapangan RSD Wisma Atlet Letnan Kolonel Laut M Arifin, jumlah pasien Covid-19 yang akan melakukan isolasi di Wisma Atlet berada di angka 600 orang.

“Hari ini kita persiapan cek di Wisma Atlet  Pademangan. Tapi yang bisa paling hanya di Tower 8 saja, soalnya yang Tower 9 untuk karantina WNI yang dari luar negeri. Sekarang saja yang Tower 8 masih ada 300-an orang, ini kita akan coba geser-geser,” kata Arifin.

Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) Wisma Atlet kemayoran mencapai 68,72 persen. Total tempat tidur di RSD Wisma Atlet Kemayoran saat ini sebanyak 7,394 unit.

“Ini sudah ditambah kapasitas kamarnya, sekarang ya Wisma Atlet lampu kuning menuju merah, tetap waspada,” ujar Arifin.

DKI Jakarta dihantam gelombang baru Covid-19 usai libur Lebaran 2021. Lonjakan kasus juga diperparah dengan adanya varian baru virus corona yang memiliki efek sebar lebih cepat dan luas di masyarakat.

“Kita menghadapi gelombang baru peningkatan kasus Covid setelah musim libur lebaran bulan lalu. Lonjakannya mulai dirasakan hari-hari ini bukan hanya di Jakarta, tapi di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Gubernur Anies Baswedan di kawasan Jakarta Selatan.

Anies mengungkapkan, Ibu Kota saat ini dalam kondisi yang mengkhawatirkan dan berpotensi memasuki fase genting. Dalam sepekan terakhir, kasus aktif Covid-19 di Jakarta naik sebesar 50 persen.

Sementara positivity rate naik dari 9 persen menjadi 17 persen. Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS rujukan Covid-19 Jakarta juga naik signifikan dari 45 persen menjadi 75 persen.

“Bila kondisi sekarang tidak terkendali kita akan masuk fase genting. Bila fase genting itu terjadi kita harus ambil langkah drastis seperti September dan Februari lalu,” kata Anies baswedan.

Dia menuturkan, potensi itu dapat terjadi ketika fasilitas kesehatan mulai kewalahan dalam menangani peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang drastis.



Baca juga: Kasus COVID-19 Jakarta Melonjak 50%, Anies Ingatkan Warga Jakarta