Indonesia Tanah Surga, Kebutuhan Barang Berikut Masih Impor

<b> Lifepod.id </b> - Dikenal sebagai tanah surga, tapi masih banyak barang yang masih diimpor untuk mencukupi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Beberapa komoditas berikut seharusnya mudah ditemui di Indonesia namun itu tidak berarti pemerintah masih mendatangkannya dari negeri sebelah.

Indonesia Tanah Surga, Kebutuhan Barang Berikut Masih Impor

 

Sampai saat ini indonesia masih melakukan impor barang konsumsi pangan dari negara lain. Impor barang konsumsi rata-rata mengalami kenaikan di kuartal l tahun ini dan mengalami kenaikkan di bulan maret lalu dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), beragam komoditas pangan yang sehari-hari dikonsumsi oleh masyarakat didatangkan dari negara lain, mulai dari beras, daging lembu, garam, gula, bawang putih hingga kedelai. 

Untuk bawang putih, kenaikan impor di kuartal l ini bahkan mencapai 165% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Bahkan angka impor bahan ini setiap bulannya juga mengalami kenaiklam. Jika dilihat dari bulan ke bulan, impor juga mengalami kenaikan yang signifikan bahkan naik hampir 300%.

Impor bawang putih pada kuartal l ini sebaanyak 53.536,9 ton atau naik 165,23% dari kuartal l-2020 yang tercatat sebanyak 20.184,98 ton.

Impor gula di kuartal l-2020 meningkat signifikan yakni sebanyak 1,93 juta ton atau naik 42,96% dibandingkan dengan periode Januari-Maret 2020 yang tercatat sebanyak 1,34 juta ton.

Impor garam di Maret 2021 sebanyak 299.736 ton. Realisasi ini naik 275% dari Februari 2021 sebanyak 79.929 ton. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. impor garam naik 54,02%. Pada Maret 2020 dilakukan impor sebanyak 194.608 ton.

Impor kedelai pada Maret sebanyak 255.296 ton atau naik 16,36% dibandingkan Februari yang tercatat sebanyak 219.401 ton. Kenaikan signifikan yakni 52,27% jika dibandingkan dengan Maret 2020 yang tercatat sebanyak 167.663 ton.

 

Baca juga: Janjikan Swasembada Garam 2015, Nyatanya RI Masih Impor Garam hingga 2021