Ngantuk dan Lebih Mudah Lelah Saat Cuaca Panas? Berikut Alasannya

Lifepod.id - GenLife sering merasa ngantuk dan mudah lelah ketika berada di luar ruangan yang sedang terik? Cari tahu alasannya mengapa hal itu terjadi, berikut ini.

Ngantuk dan Lebih Mudah Lelah Saat Cuaca Panas? Berikut Alasannya
Foto: SHUTTERSTOCK/VladisChern

Ketika sedang di luar ruangan di hari yang terik, GenLife mungkin akan segera merasa mengantuk dan lelah. Apa alasannya hal itu terjadi?

Sederhananya, alasan mengapa kamu mengantuk dan merasa lelah ketika berada di tempat panas yaitu tubuh bekerja keras supaya tetap suhu didalam tubuh tetap konsisten dan normal.

"Tubuh Anda terutama di bawah sinar matahari harus bekerja keras untuk mempertahankan suhu internal yang konsisten dan normal," kata Dr. Michele Casey, direktur medis regional di Duke Health, North Carolina seperti dikutip dari Scientific American.

Pada hari yang sangat panas, tubuh melakukan beberapa penyesuaian untuk mempertahankan suhunya. Misalnya, melebarkan pembuluh darah, proses yang dikenal sebagai vasodilatasi.

Proses tersebut memungkinkan lebih banyak darah mengalir di dekat permukaan kulit sehingga darah hangat menjadi dingin dan melepaskan panas saat mengalir di dekat kulit.

Aliran darah yang meningkat di dekat kulit menjadi alasan mengapa beberapa orang terlihat lebih merah saat merasa panas.

Selain vasodilatasi, tubuh mengeluarkan keringat ke kulit. Keringat ini kemudian mendinginkan kulit saat menguap. Tapi untuk melakukan pekerjaan ekstra tersebut, detak jantung akan meningkat, begitu pula dengan tingkat metabolisme.

"Semua pekerjaan itu meningkatkan detak jantung, laju metabolisme yang pada akhirnya membuat Anda merasa lelah atau mengantuk," ucap Casey.

Selain itu, cuaca panas juga akan menyebabkan berkeringat dan memperburuk dehidrasi, salah satu gejalanya adalah kelelahan.

Cuaca panas juga dapat menyebabkan pigmentasi, kerutan, serta luka bakar. Dan ternyata perubahan tersebut juga menyebabkan kelelahan karena tubuh bekerja untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

Casey menjelaskan sunburn merusakan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Terlebih lagi saat tubuh terbakar sinar matahari, tubuh akan mengalihkan cairan dari seluruh tubuh ke area luka bakar untuk menyembuhkan kulit.

Hal itu berarti seseorang hanya memiliki sedikit cairan untuk berkeringat, sehingga menyebabkan lebih banyak dehidrasi dan kelelahan.

GenLife Harus Lakukan Ini

Casey menyarankan kamu agar mewaspadai gejala kelelahan akibat panas seperti banyak berkeringat, denyut nadi cepat, dan merasa ingin pingsan atau mengantuk.

Jika itu terjadi, cari tempat sejuk, minum air dan segera temui dokter jika gejalanya tidak kunjung membaik.

Cuaca yang terlalu panas juga dapat mengakibatkan kondisi yang lebih serius, disebut heat stroke. Kondisi tersebut terjadi saat inti tubuh bersuhu 57,7 derajat Celcius atau lebih panas.

Kondisi ini memerlukan penanganan darurat karena dapat menyebabkan kerusakan otot, jantung, ginjal, dan otot. Gejalanya seperti suhu tubuh tinggi, mual, muntah, sakit kepala, perubahanan perilaku hingga kejang.

Untuk mengatasinya, segera pindah ke tempat yang lebih sejuk dan lebih baik hindari jam-jam yang sedang panas-panasnya antara pukul 10.00 hingga 14.00 waktu lokal. Penting juga untuk tetap menjaga tubuh terhidrasi supaya terhindar dari serangan panas.

Sumber: [1]

Baca Berita dan Artikel yang lain :