Premium dan Pertalite Dihapus?

Lifepod.id - Isu penghapusan varian BBM Premium dan Pertalite belakangan ini sering dibicarakan warga, terutama setelah pernyataan dari Menteri BUMN, Erick Thohir kepada PT Pertamina (Persero).

Premium dan Pertalite Dihapus?

Erick Thohir mengarahkan PT Pertamina (Persero) untuk memangkas produk BBM karena dinilai terlalu banyak dan tidak efisien, baik dari sisi produksi maupun distribusi.

Pertamina pun menyampaikan siap melaksanakan hal tersebut. Penerapan simplifikasi produk BBM ini mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) nomor 27 tahun 2017 tentang baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru kategori M, N dan O.

Dalam Peraturan Menteri LHK tersebut, pemerintah menetapkan penggunaan BBM tipe Euro 4 atau setara BBM oktan 91 ke atas dimulai 2019 secara bertahap hingga 2021.

Dari data BPH Migas, konsumsi BBM jenis RON 88 atau Premium di Indonesia pada Januari-Mei 2020 mencapai 3,82 juta Kiloliter (KL), sementara konsumsi bensin RON 90 atau Petralite pada periode yang sama tercatat sebanyak 4,78 juta KL. Sedangkan konsumsi BBM jenis RON 95 atau Pertamax Plus Plus pada periode Januari-Mei 2020 hanya sebesar 31.630 KL.

Walaupun seluruh mobil baru saat ini mensyaratkan penggunaan BBM dengan RON minimal 90 atau sekelas Pertamax, bahkan untuk mobil-mobil murah berjenis LCGC sekalipun, namun berdasarkan data masih banyak yang menggunakan RON 88 atau Premium.

Memang betul harga Premium lebih murah, namun sebetulnya BBM yang tidak sesuai dengan kompresi pembakaran di ruang mesin daapt menyebabkan terbakarnya BBM dengan sia-sia dan mampu menjadi potensi penumpukan kerak sisa pembakaran tidak sempurna yang dapat merusak dan mengganggu ruang mesin.

Tidak hanya menyebabkan akselarasi jadi tidak maksimal, konsumsi bahan bakar pun tentunya lebih boros bahkan dapat merusak sistem injeksi dan catalytic conventer. Tidak jarang pada akhirnya perusahaan produksi Mobil baru akan menghanguskan garansi apabila kerusakan terjadi akibat penggunaan BBM yang tidak sesuai.