5 Langkah Selamatkan Diri saat Terjadi Erupsi Gunung Api

<b>Lifepod.id</b> - Kabar kurang enak datang dari Lumajang Jawa Timur, Gunung Semeru erupsi dan mengeluarkan awan panas membuat warga sekitar panik, dan mulai mengungsi.

5 Langkah Selamatkan Diri saat Terjadi Erupsi Gunung Api

Kejadian erupsi Semeru terhitung mendadak dan tidak menunjukkan tanda-tanda sebelum memuntahkan lahar panas.

Lantas bagaimana upaya menyelamatkan diri saat erupsi gunung berapi ?

Mengutip Pedoman BNPB, berikut langkah penyelamatan jika terjadi letusan gunung berapi 

  1. Hindari daerah rawan bencana, seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar
  2. Saat di tempat terbuka, melindungi diri dari abu letusan gunung berapi.
  3. Jangan pakai lensa kontak, karena bisa halangi penglihatan akibat abu vulkanik.
  4. Pakai masker atau kain untuk menutup mulut dan hidung.
  5. Kenakan pakaian yang melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana panjang dan topi.

Hal yang perlu dilakukan pra terjadi letusan gunung berapi

  1. Kenali daerah setempat untuk menentukan tempat yang aman untuk mengungsi
  2. Membuat perencanaan penanganan bencana
  3. Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan serta kebutuhan logistik.

Hal yang perlu dilakukan pasca terjadi letusan gunung berapi

  1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
  2. Hindari berkendara di daerah yang terkena hujan abu vulkanik
  3. Bersihkan atau dari timbunan abu vulkanik.

Pasca terjadi letusan gunung berapi, BNPB akan mengeluarkan status gunung berapi yang bisa dipantau lewat media massa. Status tersebut diantaranya :

  • Awas

Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus, Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap, berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan dikosongkan.

  • Siaga

Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana, letusan dapat terjadi dalam 2 minggu. Sosialisasi di wilayah terancam.

  • Waspada

Ada aktivitas apapun bentuknya, terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal. Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya. Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal.

  • Normal

Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma, level aktivitas dasar, pengalaman rutin, survei dan penyelidikan.

Baca Juga :