Apa Penyebab Post-Holiday Blues atau Rasa Sedih Setelah Liburan?

Lifepod.id - GenLife ada yang merasa sedih ketika liburan berakhir? Untuk mencari tahu mengapa hal tersebut terjadi, simak penjelasan berikut.

Apa Penyebab Post-Holiday Blues atau Rasa Sedih Setelah Liburan?
Foto: Getty Images/iStockphoto

Banyak yang menganggap bahwa masa liburan adalah waktu untuk berbahagia dengan keluarga, teman, atau pasangan.

Namun, tidak semua orang mengalami liburan seperti ini. Beberapa orang justru merasa sedih atau hampa setelah masa liburan. Jika GenLie suka merasa sedih setelah liburan, simak penyebabnya menurut sains.

Apa itu Post-Holiday Blues?

Tidak banyak penelitian tentang emosi liburan, tetapi survei tahun 2006 oleh American Psychological Association (APA) memperlihatkan bahwa 78 persen orang sering merasakan kebahagiaan sementara 68 persen orang sering atau terkadang merasa lelah. 

Seperti emosi liburan, kesedihan pascaliburan atau post-holiday blues belum banyak dipelajari, meskipun beberapa penelitian dan ahli mengatakan hal itu cukup banyak dijumpai.

“Sedih pasca liburan adalah kesedihan yang kita rasakan setelah musim liburan berakhir,” kata Angela Ficken, seorang psikoterapis yang berbasis di Boston, dikutip dari Healthline.

Post-holiday blues adalah kekecewaan yang terjadi setelah musim bertemu keluarga dan teman.

Rae Mazzei, Psy.D., BCB, seorang psikolog kesehatan yang berbasis di Arizona, menyebutkan bahwa gejala umum dari kesedihan pascaliburan dapat meliputi:

  • Menyesal dengan hal-hal yang Anda lakukan atau tidak lakukan
  • Merasa hampa karena liburan hanya diisi dengan sedikit atau tanpa aktivitas 
  • Kesepian 

Alasan Merasa Sedih Setelah Liburan

Ada beberapa alasan mengapa GenLife mungkin mengalami kesedihan pascaliburan. Berikut rinciannya:

  • Pikiran bahwa semua orang bersenang-senang dengan keluarga yang penuh kasih selama liburan
  • Kesendirian
  • Isolasi
  • Masalah keluarga
  • Masalah kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya
  • Penyalahgunaan alkohol selama liburan

Kesepian dan merasa sendiri adalah dua faktor paling mencolok dalam perkembangan perasaan sedih pascaliburan.

Ahli mengatakan, hal ini masuk akal berdasarkan epigenetik atau studi tentang bagaimana faktor perilaku dan lingkungan memengaruhi cara kerja gen tanpa mengubah DNA.

Stres kesepian dapat 'membangunkan' gen masalah mental, terutama pada orang yang memiliki riwayat pribadi atau keluarga.

Di sisi lain, orang-orang yang senang menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman mungkin mendapatkan dorongan neurotransmiter perasaan baik seperti dopamin, serotonin, dan oksitosin.

Jika GenLife telah mengetahui sering mengalami perasaan sedih pascaliburan, kamu dapat mempersiapkannya terlebih dahulu

Sumber: [1]

Baca Berita dan Artikel yang lain :