Banyak Tidur di Akhir Pekan? Begini Resikonya!

Lifepod.id - GenLife mungkin menghabiskan waktu saat akhir pekan dengan tidur terlalu banyak. Namun apa sih dampaknya? yuk cek artikel ini!

Banyak Tidur di Akhir Pekan? Begini Resikonya!
Foto: Halodoc

GenLife mungkin memikirkan untuk menghabiskan lebih banyak waktu tidur pada akhir pekan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa memutuskan untuk tidur lebih lama di akhir pekan tidaklah bijaksana. 

Tim peneliti dari King's College London telah menemukan keterkaitan antara 'social jetlag' atau kurang tidur selama minggu dan upaya untuk menggantinya dengan tidur lebih banyak di akhir pekan, yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kesehatan. Salah satu organ yang sangat dipengaruhi oleh pola tidur yang tidak teratur ini adalah usus.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal European Journal of Nutrition melibatkan lebih dari 1.000 orang dewasa. Para ilmuwan menganalisis mikrobioma dalam darah, tinja, dan usus partisipan.

Para ilmuwan membandingkan hasil analisis antara individu yang menjaga pola tidur teratur dengan mereka yang tidak konsisten. Temuan mereka menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan terkait kondisi usus peserta. Bahkan, perbedaan durasi tidur sekitar 90 menit saja mampu menghasilkan perbedaan dalam komposisi mikrobioma usus antara kedua kelompok.

Penulis senior dari School of Life Course & Population Sciences, Wendy Hall, menyatakan, "Ini merupakan studi pertama yang mengindikasikan bahwa perbedaan kecil dalam pola tidur sepanjang minggu berkaitan erat dengan variasi spesies bakteri usus yang muncul," seperti yang dilaporkan oleh New York Post.

Para peneliti menemukan bahwa tiga dari enam mikroorganisme dalam usus individu yang tidurnya tidak teratur pada akhir pekan memiliki dampak negatif terhadap kesehatan. Contohnya, hal ini dapat meningkatkan risiko obesitas, peradangan, dan bahkan memicu masalah kardiovaskular.

Namun demikian, keliru untuk menganggap bahwa tidur yang tidak teratur adalah satu-satunya penyebab munculnya variasi mikroorganisme dalam usus. Wendy Hall juga mengaitkan fenomena ini dengan perbedaan dalam pola makan serta faktor-faktor lain yang tidak terlihat secara langsung. "Data kami mengindikasikan bahwa faktor-faktor tak terlihat juga bisa berperan dalam hal ini," ungkapnya.

Berdasarkan temuan ini, perlunya penelitian lanjutan terkait praktik tidur ekstra di akhir pekan menjadi semakin penting.

"Mempertahankan pola tidur yang konsisten, mengikuti jadwal tidur dan bangun yang teratur setiap hari, merupakan gaya hidup yang dapat diadopsi oleh siapa saja. Hal ini bahkan memiliki dampak positif bagi kesehatan usus," kata Kepala Ilmuwan dari perusahaan kesehatan ZOE, Sarah Berry. ZOE sendiri adalah sebuah perusahaan yang berfokus pada bidang kesehatan, dan penelitian ini termasuk dalam inisiatif ZOE Predict.

Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan bahwa tidur berlebihan atau terlalu sedikit memiliki dampak negatif pada kesehatan. Tidur lebih dari sembilan jam per malam secara rutin terkait dengan peningkatan risiko stroke.

Penelitian lain juga menyoroti keterkaitan antara tidur siang yang berkepanjangan dengan peningkatan tekanan darah tinggi, indeks massa tubuh yang tinggi, dan ukuran pinggang yang besar.

Sumber: [1]

Baca Berita dan Artikel yang lain :