Berlimpahnya Spot Foto Keren Menuju Desa Wisata Kiarasari

Lifepod.id - Desa Kiarasari berada di Ketinggian 700 hingga 900 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi hutan Halimun membuat Desa ini terasa sejuk dan menyegarkan tentunya.

Berlimpahnya Spot Foto Keren Menuju Desa Wisata Kiarasari
Berlimpahnya Spot Foto Keren Menuju Desa Wisata Kiarasari
Berlimpahnya Spot Foto Keren Menuju Desa Wisata Kiarasari
Berlimpahnya Spot Foto Keren Menuju Desa Wisata Kiarasari

Sudah ada rencana berakhir pekan kemana Sobat Lifepod? Kali ini Lifepod bakal membawa kamu menuju Desa Wisata yang ada di kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ada dua desa wisata yang bisa dikunjungi, Malasari dan Kiarasari. Kiarasari yang Lifepod tuju kali ini. Berangkat dari Kawasan Tangerang Selatan, durasi perjalanan tertera di Google Map apabila mengendarai motor akan memakan waktu 3 jam 1 menit. Jadi pastikan kendaraan Sobat Lifepod dalam kondisi sehat ya, supaya perjalanan bisa lebih aman dan lancar.

Berbekal selancar dunia maya, Lifepod sudah menyiapkan waktu ekstra untuk perjalanan menuju ke destinasi. Benar saja, kita akan banyak berhenti untuk berfoto atau sekedar menikmati keindahan suguhan pemandangan sepanjang jalan. Rasanya seperti tidak puas-puas untuk berfoto. Untuk yang menggunakan kamera telepon genggam, pastikan punya ruang cukup ya di memori. Sawah, lembah, sungai, gunung, sampai kehidupan masyarakat bakal jadi obyek menarik untuk diabadikan.

Desa Kiarasari berada di Ketinggian 700 hingga 900 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi hutan Halimun membuat Desa ini terasa sejuk dan menyegarkan tentunya. Dari wisatahalimun.co.id disebutkan bahwa  masyarakat  Desa Kiarasari menginduk pada Kasepuhan Cipatat Kolok dan Kasepuhan Urug yang menjadi puser dayeh Kasepuhan Halimun di tiga kabupaten, hal ini telah menjadi simbol perilaku bahwa masyarakat Desa Kiarasari masih taat pada aturan adat yang telah di gariskan leluhur nya. Ketaatan masyarakat Desa Kiarasari terhadap adat sampai saat ini masih mempengaruhi pola perilaku kehidupan sehari-hari, gaya arsitektur pada pembangunan rumah dan cara bertani serta cara berpikir masyarakat dalam kesehariaannya. 

Dengan luas mencapai 1.078,5 hektare, Desa ini menawarkan eco wisata yang bakal bikin kita betah untuk berada disana. Homestay dan camping ground tersedia untuk yang ingin bermalam. Desa Kiarasari menyediakan destinasi untuk camping di lahan dekat pertanian yang menyuguhkan suasana alam pedesaan dan tenang.Tak jauh dari lokasi camping, ada juga gazebo sebagai salah satu fasilitas dengan ruang terbuka untuk menjadi tempat alternatif berkumpul. Pengunjung juga bisa bersantai sekaligus berswafoto di lokasi tersebut dengan latar belakang tempat camping ground. 

Curug Pintu Air

Desa Kiarasari punya delapan Curug (air terjun) siap untuk disambangi. Ada Curug Pintu Air, Curug Batu Saleket, Curug Cidadak, Curug Cidurian, Curug Cirende, Curug Cibatu Hideung, Curug Kawung dan Curug Sawer. Untuk kali ini Curug Pintu Air yang Lifepod kunjungi, hanya sekitar sepuluh menit berjalan kaki kita bakal sampai ke Curug Pintu Air. Sangat disarankan untuk menggunakan sepatu khusus trekking supaya aman ketika menuju curug, karena ada beberapa bagian jalur yang agak licin. Jalur untuk menuju Curug Pintu Air akan melintasi kebun warga, jadi jalannya masih setapak dan jalan tanah ataupun batu, bahkan beberapa genangan akan menambah keseruan trekking. Curug Pintu Air, berada dekat persawahan dan airnya mengairi sawah yang ada disana.