Foto Rektor ITB Dijual, Apa itu NFT ?

<b>Lifepod.id</b> - Ramai foto rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) dijual dalam bentuk non-fungible token atau NFT. Foto tersebut adalah foto Prof Reini Wirahadikusumah dan dijual melalui marketlace OpenSea.

Foto Rektor ITB Dijual, Apa itu NFT ?

Sontak hal ini membuat heboh dan membuat masyarakat bertanya arti dari NFT.
Mengenai NFT, semacam sertifikat pada barang atau karya seni berbentuk digital. NFT bisa berlaku pada foto, video, maupun bentuk virtual lainnya.

Nantinya aset yang ada pada NFT akan tercatat dalam blockchain. Blockchain sendiri adalah pencatatan atau 'buku besar' digital mirip dengan jaringan (network) yang mendukung Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Contoh NFT yang cukup terkenal adalah cuitan pertama CEO Twitter Jack Dorsey yang dijual dengan harga mencapai USD 2,5 juta atau setara IDR 35 miliar. Banyak juga meme yang dijual dalam bentuk NFT termasuk meme yang direpost Elon Musk baru-baru ini.

Meme populer lainnya yaitu 'Bad Luck Brian' yang tembus dijual dengan harga 20 koin Ethereum atau sekitar IDR 545 juta.

Ilustrasi meme Bad Luck Brian.(Foundation)

Adapun meme Bad Luck Brian ini dilelang pada 9 Maret dan berhasil dibeli oleh akun @a, alias Harry, sehari setelahnya (10 Maret). Harry sendiri otomatis bakal memiliki sertifikat kepemilikan digital atau biasa disebut non-fungible token (NFT).

Namun berbeda dengan aset kripto, aset NFT tidak memiliki nilai. Tidak seperti Bitcoin (BTC) yang harganya bisa naik turun, aset NFT cenderung menjadi investas iyang dimiliki secara eksklusif oleh seseorang. Bisa juga NFT dijual kembali dalam sistem lelang.

Asal usul NFT

NFT digunakan pertama kali pada sebuah game blockchain bernama CryptoKitties pada Oktober 2017, dimana dalam game tersebut, pengguna bisa mengadopsi atau memelihara seekor kucing virtual.

NFT makin populer di Indonesia terlebih ketika dua foto aset digital rektor ITB dijual melalui marketplace belum lama ini. Pihak ITB angkat suara terkait kejadian ini. Kepala Biro Humas ITB Naomi mengatakan, pemasangan foto itu dilakukan tanpa izin.

Untuk membelinya, pengguna harus memiliki akun dompet digital kripto, di anatranya Coinbase, Wallet, MetaMask, WalletConnect, Fortmatic dan masih banyak lagi.

Pengunggah menamai kedua koleksi foto itu dengan hastag #ReiniOut. kemudian foto yang diunggah dinamai 'Ibu Rektor Tercinta #1' dan 'Ibu Rektor Tercinta #2'. Hingga kini kedua NFT tersebut telah dilihat ribuan kali di OpenSea.

Hingga saat ini belum diketahui siapa pengunggah dibaliknya. Dijelaskan Reini, apabila pengunggah fotonya adalah mahasiswa ITB, dirinya menyebut tidak alergi terhadap kritik. Ia bahkan mengaku sering menerima kasukan dan bersama-sama mencari solusi atas permasalahannya yang terjadi.

Lantas Siapakah Reini ?

Reini merupakan rektor ITB yang mulai menjabat pada 2020 lalu, ia menjadi rektor wanita ITB pertama sejak kampus tersebut didirikan. Sedangkan NFT adalah berkas digital yang identitas dan kepemilikannya diverifikasi melalui blockchain.

Aset digital NFT foto Rektor ITB diunggah oleh akun ITB1920. Dalam kolom deskripsi menilai Reini tidak berlaku adil kepada penulis deskripsi. singkatnya, seolah unggahan tersebut merupakan bentuk kritis dari mahasiswa ITB.

deskripsi kolom OpenSea

Di sisi lain, Reini menyebut isu jual beli pad platform digital sering dilakukan dari luar wilayah Republik Indonesia. Ditambah lagi dengan kompleksitas masalah dan tidak jelasnya idntitas pihak-pihak yang berinteraksi.

Baca Juga :