Kesaksian Nelayan Rajungan Melihat Jatuhnya Sriwijaya SJ-182 Seperti Kilat

<b>Lifepod.id</b> - Dilaporkan pada Sabtu 9 Januari 2021, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta -Pontianak dilaporkan jatuh di sekitaran perairan Pulau Lancang. Saat kejadian itu penduduk sekitar mengaku merasakan getaran hebat dari kejadian tersebut. 

Kesaksian Nelayan Rajungan Melihat Jatuhnya Sriwijaya SJ-182 Seperti Kilat
Pesawat Sriwijaya Air (Foto: Shutterstock)

Salah seorang saksi kunci, Hendrik Mulyadi dan dua rekan lainnya yang merupakan nelayan rajungan di sekitar perairan Pulau Lancang-Pulau Laki, Kepulauan Seribu menceritakan kejadian tersebut.

"Saat itu hujan cukup besar (kemungkinan berkabut), dan kami bertiga di tengah laut sedang konsentrasi mengambil bubu (alat penangkap rajungan), tiba-tiba ada seperti kilat ke arah air disusul dentuman keras, puing berterbangan sama air (ombaknya) tinggi sekali, untung kapal saya enggak apa-apa," ucap pria 30 tahun itu dikutip dari Antara, Minggu 10 Januari.

Setelah kejadian tersebut terjadi Hendrik dan rekannya tidak melakukan apa-apa karena masih belum menyadari jika apa yang ia saksikan adalah pesawat jatuh. Ia mengira itu adalah bom yang jatuh dan meledak.

Hendrik mengaku sebelum jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 ia sempat mendengar suara mesin pesawat dan dentuman api, namun tidak terlihat kobaran api membubung saat setelah dentuman keras.

"Suara mesin gak ada. Terus saat kejadian enggak kelihatan ada api, hanya asap putih, puing-puing yang berterbangan, air yang berombak besar, dan ada aroma seperti bahan bakar," katanya.

Dari kejadian tersebut Hendrik tidak mengalami cedera dan kapalnya tidak mengalami kerusakan, namun ia mengaku masih terguncang karena hal tersebut hingga merasakan tidak enak makan, tidur, dan masih belum sanggup lagi untuk bekerja mencari rajuang lagi.

 

Baca Selengkapnya:

Dari data yang dihimpun pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari pukul 14.40 WIB dan katuh di perairan Kepulauan Seribu.

Pesawat jenis Boeing 737-500 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat tersebut diproduksi tahun 1994 dengan membawa 62 orang yang terdiri 12 orang kru dan 50 orang penumpang (40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi).

 

Baca juga: Catat! Hal yang Perlu Diketahui terkait PSBB Jawa Bali 11-25 Januari 2021

Baca juga: Perkeruh Kerusuhan, Twitter Kunci Akun Donald Trump