Perusahaan e-commerce Blibli Milik Crazy Rich RI Hartono Dikabarkan Mau IPO

<b> Lifepod.id </b> - Perusahaan e-commerce milik Grup Djarum yang dikendalikan duo Hartono, orang terkaya di RI, PT Global Digital Niaga atau Blibli.com dikabarkan berencana melangsungkan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun depan.

Perusahaan e-commerce Blibli Milik Crazy Rich RI Hartono Dikabarkan Mau IPO

 

“Konglomerat Indonesia Grup Djarum, telah memilih penasihat untuk penawaran umum perdana yang potensial di Jakarta pada awal tahun depan,” melansir Bloomberg.

Perwakilan Blibli mengatakan, perusahaan memang terbuka untuk opsi yang akan memperluas ekosistemnya, namun menolak berkomentar langsung mengenai rencana IPO ini.

Perusahaan juga bekerjasama dengan Credit Suisse Group AG dan Morgan Stanley untuk menjajaki proses penawaran umum perdana saham. 

Perusahaan bank investasi lainnya juga masih berpotensi ditambahkan ke dalam daftar penjamin emisi IPO perseroan (underwriter).

Mengacu situsnya, Blibli adalah mall online untuk barang-barang termasuk elektronik dan produk gaya hidup, dan bekerja sama dengan lebih dari 100.000 mitra yang didirikan sejak 2011. Perusahaan menawarkan pengiriman melalui Layanan Blibli Express sendiri serta 15 mitra logistik di kota-kota terbesar di Indonesia.

Blibli didukung oleh GDP Venture, cabang modal ventura Grup Djarum, yang dominasinya dalam bisnis rokok dan perbankan negara telah membantu menjadikan pemiliknya, dua saudara Hartono, dua orang terkaya di Indonesia.

Robert Budi Hartono dan kakaknya Michael Bambang Hartono masing-masing memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 16,5 miliar dan US$ 15,5 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index, terkaya di Indonesia.

Rencana IPO ini dinilai sangat potensial mengingat Indonesia saat ini menjadi negara dengan populasi terpadat keempat di dunia dan menjadi salah satu yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19 dengan cakupan vaksinasi yang rendah dan pembatasan pergerakan selama berbulan-bulan yang turut meningkatkan permintaan untuk belanja online.

Sebelumnya, perusahaan startup perjalanan Tiket.com, yang juga milik Grup Djarum, menyatakan perseroan mempertimbangkan untuk go public atau IPO di pasar modal melalui merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus alias SPAC (special purpose acquisition company).

Hal itu disampaikan Chief Executive Officer (CEO) Tiket.com George Hendrata dalam wawancara dikutip Bloomberg News dan sekaligus membenarkan laporan Bloomberg News sebelumnya.

George Hendrata mengatakan pihaknya memang tengah menjajaki penawaran umum perdana tradisional dan berpotensi menggabungkannya dengan salah satu aplikasi super Asia Tenggara.

Senada, perwakilan Credit Suisse menolak berkomentar, sementara juru bicara Morgan Stanley juga tidak dapat dimintai komentar.

Baca Juga: Ternyata Bukan Indonesia yang Memiliki Saham Terbesar di GoTo