Saingi Zoom, Google Meet Hadirkan Fitur Baru!
Lifepod.id - Saat ini aplikasi video konferensi, Google Meet, melakukan pembaruan pada aplikasinya. Upaya ini dilakukan agar bisa bersaing dengan aplikasi seperti, yaitu Zoom maupun Microsoft Teams.
Mutiara Kartika 
- Beberapa Fitur Yang Dihadirkan Oleh Google Meet
Dikutip 9to5Google, fitur baru yang berusaha dihadirkan Google diantaranya dapat memungkinkan pengguna untuk mengganti latar belakang saat melakukan rapat online. Fitur lainnya yang sudah dikonfirmasi seperti caption secara real-time, low-light mode, dan hand-raising.
Berdasarkan keterangan resminya, Selasa (30/06) lalu, Google menyebutkan, "Dalam beberapa bulan mendatang, kami akan memudahkan pengguna yang ingin mengganti tampilan latar belakangnya dengan gambar-gambar pilihan sendiri,"
Tak hanya itu, Google Meet juga memperluas cangkupan peserta video konferensi hingga 49 dalam satu kali panggilan.
Raksasa mesin pencari itu tidak membeberkan kepastian resmi kapan pembaruan akan diluncurkan. Rencananya pula fitur ini akan rilis dalam waktu dekat sehingga dapat dimanfaatkan untuk keperluan korporat maupun edukasi.
Baca juga: Segera Cek! 30 Aplikasi Ini Resmi Ditendang Google
- Konektivitas antara Google Meet dan Gmail
Lebih lanjut, ternyata Google sudah menghubungkan layanan Meet dengan Gmail sejak bulan lalu. Penambahan fitur ini dilakukan Google untuk mengejar ketertinggalan mereka dengan aplikasi Zoom.
- Fitur Google Meet yang Mendukung Kelas Virtual
Dengan peningkatan fitur yang terdapat di Google Meet untuk G Suite for Education dan G Enterprise for Education memberikan kemudahan untuk tenaga pengajar mengontrol kelas virtual yang mereka adakan.
Melalui kendali, pengajar bisa lebih mudah mengatur izin peserta yang diperbolehkan- bergabung yang tampilan ini disebut dengan knocks.
"Seperti biasa, prioritas pertama kali adalah menjaga pertemuan itu tetap aman dan nyaman," tutur Product Manager Google Meet Arpit Guglani seperti dikutip dari blog Google, Jumat (26/6/2020).
Selain itu, Google Meet mengatakan akan memblokir akses bagi peserta anonim yang mencoba masuk ke dalam kelas virtual. Namun tetap terdapat opsi bagi pengajar memperbolehkan peserta tersebut hadir sebagai partisipan.
