Sam Bankman-Fried, Pemuda Terkaya dengan Kripto Rp 320 Triliun

<b>Lifepod.id</b> - Sam Bankman-Fried, pendiri FTX masuk kedalam daftar orang terkaya yang dirilis oleh Forbes dengan total kekayaan US$ 22,5 miliar atau sekitar Rp 320 triliun (asumsi kurs Rp 14.212 per dolar AS) yang ia dapat dari kripto di usianya yang belum genap berusia 30 tahun.

Sam Bankman-Fried, Pemuda Terkaya dengan Kripto Rp 320 Triliun

Padahal empat tahun lalu, Bankman-Fried tidak memiliki satu bitcoin pun karena ia tidak pernah benar-benar percaya pada aset digital.

Namun kini luar biasanya Sam BankmanFried malah masuk dalam daftar Forbes 
400 tahun dengan menempati urutan ke-32. Sebelumnya, namanya juga pernah masuk dalam daftar Forbes 2021 30 Under 30 dalam kategori Keuangan.

Sebelum terjun ke cryptocurrency, BankmanFried kuliah dan mendapat gelar fisika dari MIT. Setelah lulus, ia mengambil pekerjaan bergaji tinggi di ETF perdagangan keuangan untuk perusahaan quant Jane Street Capital, dan menyalurkan sebagian dari gaji dengan tujuan filantropi.

2017

Di 2017 Sam Bankman-Fried memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan meluncurkan  Alameda Research, perusahaan perdagangan cryptocurrency kuantitatif dengan sekitar US$ 1 juta dari tabungan teman dan keluarga. Ia mendirikan tokonya di Berkeley, California, Airbnb bersama beberapa lulusan perguruan tinggi dan bekerja keras dalam perdagangan arbitrase.

Saat itu Bankman-Fried mempelajari jika dirinya membeli Bitcoin di Amerika Serikat kemudian menjualnya di Jepang maka akan memeroleh 30 persen lebih banyak. Namun pada suatu titik para staffnya harus berhenti bekerja karena tidak dapat mengonversi yen Jepang ke dolar dengan cepat.

2018

Puncaknya, pada Januari 2018, ia memutuskan untuk memindahkan Bitcoin senilai US$ 25 juta setiap hari karena tak puas dengan kualitas pertukaran kripto utama, ia lalu memulai untuk fokus pada pertukarannya sendiri.

2019

Berikutnya, pada tahun 2019, ia mengambil sebagian keuntungan dari Alameda dan US$ 8 juta yang dikumpulkan dari beberapa perusahaan VC yang lebih kecil dan meluncurkan FTX. Dengan cepat, Bankman-Fried menjualnya ke Binance, pertukaran crypto terbesar di dunia berdasarkan volume, sekitar US$ 70 juta.

Selanjutnya Bankman-Fried dan para karyawannya mencoba mengajak para pedagang ke bursa baru mereka. Sampai pada akhirnya dia mampu melayani investor yang lebih canggih yang ingin memperdagangkan secara derivatif. Berjalannya waktu, Bankman-Fried cenderung melakukan banyak perdagangan secara substansial daripada rata-rata investor ritel yang mengarah lebih ke banyak biaya untuk FTX dengan mengambil potongan antara 0,005 persen dan 0,07 persen dari setiap transaksi.
Dalam dua tahun melayani pedagang ini, FTX kemudian berkembang pesat dengan volume perdagangan derivatif harian rata-ratanya mencapai US$ 11,5 miliar atau Rp 163 triliun dan menjadikannya pertukaran derivatif terbesar keempat.

2020

Kecepatan eksekusi Bankman-Fried tersebut telah menarik banyak perhatian investor.  Alhasil, pada tahun 2020 dan tahun kini, FTX bisa menarik berbagai perusahaan modal ventura. Bankman-Fried juga telah menggelontorkan ratusan juta dolar untuk branding seperti US$ 210 juta untuk mencap logo FTX di liga esports terkemuka TSM, US$ 135 juta untuk mengubah citra arena Miami Heat dan US$ 17,5 juta untuk mengganti nama lapangan sepak bola UC Berkeley.

Tak berhenti di situ, Bankman-Fried terus optimis bergerak melampaui kripto. Tahun lalu, ia mengarahkan FTX ke pasar prediksi, yang memungkinkan para pedagang bertaruh pada hasil dari peristiwa dunia nyata seperti Super Bowl dan pemilihan presiden. Ia berharap, suatu saat pelanggan dapat membeli dan menjual segala sesuatu mulai dari opsi panggilan Ethereum hingga saham Microsoft atau reksa dana di FTX.

Baca Juga : Respon OJK Terkait Warga Wonogiri Bunuh Diri Ditagih Pinjol Illegal

Baca Juga : 5 Pantai Terbaik Yogyakarta, Aman dan Cocok Buat Camping