Skema Penyelamatan Waskita yang Terlilit Utang Rp93 T

<b>Lifepod.id</b> - Disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengungkap jika  PT Waskita Karya memiliki beban utang tinggi mencapai Rp93 T.

Skema Penyelamatan Waskita yang Terlilit Utang Rp93 T

Penyebab Turunnya Keuangan Waskita

Rinciannya, utang senilai Rp70,9 triliun bersumber dari pinjaman bank dan obligasi dan sekitar Rp20 triliun utang kepada vendor. Terlebih lagi, kondisi pandemi covid-19 membuat perusahaan mengalami penurunan dari sisi pendapatan.

"Jadi kenapa terjadi utang ini, 2019-2020 pendapatan Waskita drop, pendapatan konstruksi dan tol yang beroperasi turunnya signifikan. Ini membuat kondisi keuangan waskita mengalami pemburukan signifikan," pungkasnya.

Strategi Penyelamatan

Untuk menyelamatkan Waskita, Kementerian BUMN melakukan delapan skema penyelamatan.

  1. Proses restrukturisasi perseroan induk dan anak usaha, 
  2. Penjaminan pemerintah, 
  3. Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Right issue,
  4. Divestasi aset jalan tol, 
  5. Penyelesaian konstruksi, 
  6. Transformasi bisnis, serta 
  7. Implementasi GCG dan 
  8. Manajemen risiko.

Saat ini salah satu upaya yang tengah berjalan adalah restrukturisasi menyeluruh atas Grup Waskita, recycling aset bertahap, dan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.

"Asset recycling dilakukan secara bertahap, mulai dari 2019 sudah ada lima ruas dan sekarang sedang menyelesaikan ruas Cibitung-Tanjung Priok yang dibeli oleh PT Pelindo," ungkapnya, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI, Senin, 27 September 2021.

Emiten bersandi WSKT ini juga telah mendapat restu pemegang saham untuk melaksanakan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 24,56 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Hal ini disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) yang dilaksanakan Selasa kemarin (21/9/2021) di Hotel Pullman, Jakarta.

Fokus Manajemen

Di keadaan saat ini Manajemen mengaku akan lebih memfokuskan pada penyehatan keuangan lewat proses-proses diatas karena sejauh ini telah memberikan pengaruh yang signifikan.
"Strategi tersebut telah dijalankan perseroan pada tahun ini dan telah berpengaruh signifikan pada kinerja keuangan perseroan pada semester pertama tahun 2021," kata Direktur Utama Waskita, Destiawan Soewardjono.

Hasilnya selama Januari sampai Juni 2021 ini, Waskita mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 33 miliar, meningkat sebesar 102,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Manajemen Waskita juga menyampaikan babak baru restrukturisasi utang perusahaan di mana sebanyak 21 bank telah sepakat untuk merestrukturisasi utang perusahaan pada Senin pekan lalu (20/9)

"Perseroan sangat mengapresiasi penuh dukungan dari para perbankan yang telah memahami bahwa proses restrukturisasi ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja Perseroan dan kedepannya juga akan meningkatkan kepercayaan dan optimisme seluruh pihak kepada perseroan," kata Destiawan, Senin (20/9/2021), dalam keterangan resmi.

Baca Juga : Cegah Malaria, Menkes Pastikan Venue PON di Papua Dilakukan “Fogging”

Baca Juga : Menkominfo Pastikan PON Papua Berlangsung Sukses