Akibat COVID-19, Angka Pengangguran di Indonesia Capai 17 Juta Orang

<b>Lifepod.id</b> - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) setidaknya membutuhkan sebanyak 17 juta lapangan kerja untuk menyerap tenaga kerja yang menganggur akibat COVID-19 di Indonesia.

Akibat COVID-19, Angka Pengangguran di Indonesia Capai 17 Juta Orang
Image by tulisananakilkom16.wordpress.com

Melonjaknya angka pengangguran di Indonesia ini diakibatkan oleh Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), karyawan yang dirumahkan serta adanya angkatan kerja baru.

 

Bahlil Lahadalia selaku Kepala BPKM mengatakan jika pandemi COVID-19 ini menyebabkan sebanyak 8 juta orang kehilangan pekerjaannya kemudian ditambah lagi 2,5 juta angkatan kerja baru yang membutuhkan pekerjaan. Untuk sisanya adalah karyawan yang sebelumnya telah bekerja namun harus dirumahkan akibat pandemi COVID-19 dan tidak tahu kejelasannya kapan akan dipanggil lagi. 

 

"Maka kurang lebih sekitar 16 juta hingga 17 juta orang sekarang yang siap cari kerja. Dalam posisi seperti ini semua negara pasti akan mendorong investasi yang merupakan pintu untuk meningkatkan lapangan pekerjaan," katanya, dalam diskusi virtual (04/08).

 

Bahlil menjelaskan jika pertumbuhan ekonomi domestik di Indonesia ini dimotori oleh tiga segmen ekonomi yaitu konsumsi dalam negeri, investasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

 

"Kalau kita bicara tentang konsumsi rumah tangga itu pasti berkaitan dengan kepastian pendapatan dan investasi ujungnya adalah tentang lapangan kerja," tuturnya.

 

Saat ini pemerintah juga tengah berupaya untuk menciptakan 17 juta lapangan kerja dengan tujuan menyeimbangkan realisasi investasi di pulau Jawa dan luar Jawa.

 

"Realisasi investasi semester I sekitar 48 persen di luar Jawa, sementara di Jawa kurang lebih 52 persen. Artinya investasi yang terjadi sudah mulai merata," katanya.

 

Baca Selengkapnya:

Ia juga menuturkan saat ini BKPM tidak pilih-pilih lagi untuk jenis investasi, asal sesuai dan memenuhi syarat pemerintah serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia saja. 

 

"Jadi kalau dulu kami masih pilih-pilih, sekarang dengan COVID-19 ini yang penting investasi masuk, lapangan pekerjaannya bisa tercipta. Rumusnya 17 juta itu harus betul-betul dapat (kerja)," jelasnya.

 

Di sisi lain Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga tengah berupaya membantu menekan angka pengangguran di tengah pandemi saat ini dan berusaha memberi kebijakan bagi industri dan manufaktur untuk terus beroperasi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.

Selain itu Menteri Perindustrian juga memberikan berbagai stimulus bagi industri manufaktur seperti pengurangan harga gas industri sebesar 6 dolar AS per million british thermal units (MMBTU) dan memberikan pengurangan biaya listrik berdasarkan jam pakai.

 

"Ini upaya pemerintah membantu industri yang masalah utamanya adalah arus keuangan(cashflow)," jelasnya.