Film 24 Jam Bersama Gaspar Tayang untuk Publik Mulai 14 Maret 2024 di Netflix

lifepod.id - Menyambut kehadiran film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix mulai 14 Maret 2024, hari ini Netflix menggelar acara Premiere yang dihadiri oleh eksekutif produser Angga Dwimas Sasongko, para produser dari Visinema Pictures dan KawanKawan Media, Cristian Imanuell dan Yulia Evina Bhara, sutradara Yosep Anggi Noen, serta jajaran pemain, Reza Rahadian, Shenina Cinnamon, Laura Basuki, Kristo Immanuel, Sal Priadi, Iswadi Pratama, Ali Fikry, Shofia Shireen, dan Alleyra Fakhira.

Film 24 Jam Bersama Gaspar Tayang untuk Publik Mulai 14 Maret 2024 di Netflix
Foto: publicist

Film 24 Jam Bersama Gaspar Tayang untuk Publik Mulai 14 Maret 2024 di Netflix

“Dengan tersedianya 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, kami harap film ini dapat dinikmati bukan hanya oleh penonton di Indonesia, namun juga penonton dari seluruh dunia, dan menjadi bukti bahwa film-film Indonesia memiliki tempat di panggung perfilman global,” ujar Cristian Imanuell.

Film 24 Jam Bersama Gaspar telah tayang perdana di ajang festival internasional bergengsi, Busan International Film Festival pada Oktober 2023 lalu, di mana film ini juga terpilih menjadi film Indonesia pertama yang ikut berkompetisi dalam Kim Jiseok Award. Film ini juga meraih sembilan nominasi di ajang Festival Film Indonesia 2023 dan berhasil memenangkan Piala Citra untuk kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik.

Film drama crime distopia ini berkisah tentang kehidupan seorang detektif bernama Gaspar yang divonis akan mati dalam 24 jam. Sebuah petunjuk menghubungkannya dengan misteri hilangnya Kirana, sahabat masa kecilnya, dan membawanya kepada Wan Ali yang terlibat sindikat perdagangan manusia. Gaspar, bersama lima orang lainnya, kemudian merencanakan perampokan sebuah toko emas dalam sisa waktu yang ia punya.

“Saya tertarik mengadaptasi novel karya Sabda Armandio menjadi film karena ceritanya yang unik dan segar. Cerita ala detektif yang dengan gaya bahasa yang sarkas, nyeleneh, humoris, tapi puitis. Ditambah lagi moralitas abu-abu dari tokoh-tokoh di dalamnya,” tutur Yosep Anggi Noen. “Saya melakukan berbagai penyesuaian dalam proses adaptasinya. Semoga film ini diterima baik oleh penonton dan ikut memperkaya ragam film dengan cerita dari Indonesia yang bisa dinikmati warga global.”

Rekomendasi bacaaan lain: