Indonesia Kembali Dinobatkan Menjadi Negara Paling Murah Hati di Dunia

Hasil penelitian CAF menunjukkan lebih dari 8 dari 10 orang Indonesia menyumbangkan uang pada tahun ini. Sementara tingkat kerelawanan di Indonesia tiga kali lipat lebih besar dari rata-rata tingkat kerelawanan dunia.

Direktur Filantropi Indonesia, Hamid Abidin, menyambut baik prestasi yang ditorehkan ini. Menurutnya, pandemi dan krisis ekonomi tak menghalangi masyarakat untuk berbagi.

“Yang berubah hanya bentuk sumbangan dan jumlahnya saja. Masyarakat yang terkena dampak tetap berdonasi uang meski nilai sumbangan lebih kecil, atau berdonasi dalam bentuk lain, seperti barang dan tenaga (relawan). Terbukti di beberapa Lembaga sosial dan filantropi jumlah donasi tetap naik, meski peningkatannya tidak setinggi pada saat normal,” ujarnya.

Saat beberapa negara lain posisinya jatuh dalam WGI, Indonesia justru mempertahankan posisinya dengan posisi yang lebih tinggi.

Sebagian besar negara Barat yang biasanya menempati 10 Besar daftar negara paling dermawan posisinya merosot peringkatnya kemungkinan karena efek pandemi.

Misalnya, Amerika Serikat jatuh ke posisi 19 dunia, setelah sebelumnya secara konsisten ditempatkan di Top 5. Sementara Irlandia, Inggris dan Singapura merosot dari peringkat 5 dan 6 ke peringkat 26 dan 22.

Keterlibatan anak muda yang menjadi influencer juga berpengaruh besar dalam hal memancing kedermawanan masyarakat Indonesia.

Namun, tetap ada PR bagi pemerintah agar menyediakan perlengkapan yang memadai dan jaminan sosial untuk para relawan. Apalagi, relawan malah tidak menjadi prioritas utama mendapat vaksin Covid-19 di masa pandemi.
 

Baca juga: Pemerintah Keluarkan 11 Jenis Jasa dari Kategori Bebas PPN, Apa Saja Itu?