Klub-Klub Penolak European Super League Terus Bertambah Setelah Putusan Pengadilan Uni Eropa

lifepod.id - Setelah mendapatkan izin dari Pengadilan Uni Eropa (ECJ), klub-klub Eropa terus menolak European Super League (ESL). Meskipun Real Madrid dan Barcelona mempertahankan partisipasi mereka setelah mengajukan gugatan, klub-klub lainnya dengan tegas menolak bergabung.

Klub-Klub Penolak European Super League Terus Bertambah Setelah Putusan Pengadilan Uni Eropa

Klub-Klub Penolak European Super League Terus Bertambah Setelah Putusan Pengadilan Uni Eropa

Setelah Manchester United (MU) dan Bayern Munchen, banyak klub Eropa lainnya menyatakan penolakan terhadap European Super League (ESL) setelah mendapatkan izin dari Pengadilan Uni Eropa (ECJ). Kompetisi ESL yang awalnya diikuti oleh sejumlah klub top Eropa mendapat kritikan serta tentangan dari berbagai pihak, termasuk ancaman hukuman dari UEFA. Meski hanya Real Madrid dan Barcelona yang mempertahankan partisipasi mereka dengan mengajukan gugatan ke pengadilan, klub-klub lainnya terus menolak bergabung dalam ESL. Berikut adalah daftar klub-klub yang menegaskan penolakan mereka terhadap kompetisi tersebut:

1.Atletico Madrid:

Atletico Madrid menegaskan penolakannya terhadap ESL dengan menyampaikan beberapa poin penting. Mereka menilai resolusi mengenai kerangka izin awal kompetisi lain tidak sesuai dengan undang-undang UEFA yang sudah diperbarui. Klub ini juga menyoroti kemitraan antara Asosiasi Klub Eropa (ECA) dan UEFA yang dianggap menjadikan pertimbangan UEFA sebagai monopoli tidak berarti lagi. Atletico Madrid menganjurkan perlindungan terhadap keluarga sepak bola Eropa, melestarikan liga domestik, dan mengamankan kualifikasi untuk kompetisi Eropa melalui kinerja di lapangan setiap musim.

2.Borussia Dortmund:

Ketua Dewan Manajemen Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke, menyatakan bahwa klub akan mengkaji keputusan ECJ secara rinci. Meski demikian, Dortmund yakin bahwa kesimpulan yang diambil dari putusan ECJ tidak sesuai dengan apa yang beredar di media. Klub ini menegaskan bahwa mereka tidak tersedia untuk Liga Super, meskipun keputusan ECJ tidak berarti bahwa kompetisi semacam itu harus diizinkan.

3.AS Roma:

AS Roma menolak proyek Liga Super yang dianggap dapat merugikan liga nasional dan fondasi sepak bola Eropa. Klub ini berkomitmen untuk bekerja sama dengan klub-klub melalui Asosiasi Klub Eropa (ECA) dalam kemitraan yang kuat dengan UEFA dan FIFA. AS Roma percaya bahwa kesejahteraan sepak bola Eropa hanya dapat terjamin melalui kerja sama dan kolaborasi yang erat.

4.Paris Saint-Germain (PSG):

PSG menolak sepenuhnya proyek Liga Super dan menyatakan dukungannya terhadap prinsip-prinsip Model Olahraga Eropa. Klub ini menghargai nilai-nilai kompetisi terbuka, inklusivitas, dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan sepak bola Eropa, terutama untuk penggemar dan pemain.

5.AS Monaco:

AS Monaco menegaskan keterikatannya pada prinsip prestasi olahraga yang mengatur kompetisi kejuaraan UEFA dan Prancis. Klub ini berkomitmen untuk bekerja sama dengan klub-klub Ligue 1 dan ECA untuk berpartisipasi dalam perkembangan sepak bola secara progresif dan kolektif.

6.Feyenoord:

Feyenoord merespons keputusan ECJ dengan menyatakan bahwa mereka belum membuat komitmen terhadap Liga Super. Klub ini menunjukkan keraguan apakah inisiatif ini merupakan ide yang baik untuk sebagian besar klub dan liga nasional. Melalui ECA, Feyenoord akan terus memikirkan masa depan dan perbaikan dalam sepak bola Eropa.

7.Real Sociedad:

Real Sociedad tetap berkomitmen untuk bekerja melalui ECA bersama klub-klub Eropa lainnya. Klub ini menghormati nilai-nilai sepak bola Eropa, termasuk penghargaan terhadap liga domestik sebagai aset yang tidak boleh hilang dalam keadaan apa pun.

8.Inter Milan:

Inter Milan menegaskan kembali kesejahteraan sepak bola Eropa hanya dapat terjamin melalui kerja sama dengan ECA, UEFA, dan FIFA. Klub ini berkomitmen pada nilai-nilai Model Olahraga Eropa dan akan bekerja sama dengan sesama klub untuk menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut.

9.FC Copenhagen:

FC Copenhagen tetap 100% berkomitmen untuk bekerja melalui ECA bersama sesama klub Eropa. Klub ini menjunjung tinggi nilai-nilai yang mendefinisikan sepak bola Eropa dan tetap konsisten dalam penolakan terhadap proyek Liga Super.

10.Atalanta:

Atalanta Bergamasca Calcio menolak sepenuhnya hipotesis Liga Super dan menegaskan komitmennya pada kejuaraan nasional, meritokrasi olahraga, dan penghargaan terhadap liga domestik. Klub ini berusaha untuk menjaga semangat rakyat dan menghormati lembaga olahraga nasional dan internasional.

11.Tottenham Hotspur:

Tottenham Hotspur mengonfirmasi bahwa posisinya tidak berubah setelah keputusan ECJ. Klub ini tetap berkomitmen pada nilai-nilai sepak bola Eropa dan akan terus bekerja sama dengan sesama klub melalui ECA serta berpartisipasi dalam kompetisi UEFA.

12.Manchester City:

Manchester City, setelah secara resmi menarik diri dari grup yang mengembangkan rencana Liga Super Eropa pada tahun 2021, kembali mengonfirmasi posisinya. Klub ini tetap berkomitmen pada nilai-nilai sepak bola Eropa dan akan terus bekerja sama dengan sesama klub melalui ECA dan berpartisipasi dalam kompetisi UEFA.

13.Chelsea:

Chelsea Football Club merilis pernyataan bahwa keputusan ECJ tidak mengubah posisinya terkait Liga Super Eropa. Klub ini yakin bahwa dengan bekerja sama dengan Premier League, FA, klub-klub Eropa lainnya melalui ECA, serta dengan UEFA dan FIFA, mereka dapat terus mengembangkan sepak bola Eropa demi kepentingan semua pihak.

Meskipun beberapa klub tetap bersikukuh untuk tetap bergabung dengan European Super League, banyak klub lainnya menyatakan penolakan

Sumber:[1]

Rekomendasi bacaan lain: