Kolaborasi jadi kunci tingkatkan daya saing UMKM

Lifepod.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meresmikan gelaran kolaborasi UMKM Legendaris Indonesia bertajuk Legendary Brand Festival 2023 di City Hall, Pondok Indah Mall (PIM) 3, Jakarta Selatan. Acara yang berlangsung dua hari ini diharapkan bisa meningkatkan keunggulan kompetitif produk UMKM.

Kolaborasi jadi kunci tingkatkan daya saing UMKM
photo : www.kemendag.go.id

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa kolaborasi merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Kolaborasi lintas sektor mampu membuat UMKM go international. Nah oleh karenanya ekosistem harus kita bangun," kata Zulkifli Hasan dalam acara Legendary Brand Festival di Jakarta, Sabtu.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, Kemendag terus mengoptimalkan ekosistem untuk memperluas jaringan UMKM menuju pasar internasional.

Ia menjelaskan, UMKM di dalam negeri akan dibimbing untuk "naik kelas" agar produk-produknya diminati oleh masyarakat.

Upaya ini dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan produksi supaya UMKM semakin inovatif dan terbuka terhadap perubahan.

Selain itu, pemerintah juga membantu partisipasi dalam pameran, sosialisasi cinta produk lokal, hingga kampanye gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia.

Selanjutnya, UMKM akan dihubungkan dengan ritel modern dan lokapasar (market place) untuk menjalin kemitraan dan memberikan akses memasok produk-produknya.

Terkait permodalan, Kemendag juga memfasilitasi UMKM untuk mengakses lembaga pembiayaan.

Ia menyebut, sebanyak 60 hingga 80 persen kredit perbankan di negara maju umumnya digunakan untuk membantu akses permodalan bagi UMKM. Sementara di Indonesia masih sekitar 30 persen.

Oleh karena itu, Kemendag mendorong agar UMKM memiliki visi untuk go internasional.

"Jadi penjualannya bisa melalui digital marketplace atau langsung lewat ritel. Yang sulit modal ada yang membantu pembiayaannya. Selanjutnya bidik pasar ekspor," ujarnya.

Lebih lanjut Zulhas menyampaikan, sejumlah lembaga pembiayaan dan kredit perbankan telah berkomitmen untuk membantu UMKM melalui akses permodalan dengan bunga rendah.

Sedangkan untuk kebutuhan ekspor, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) akan membantu UMKM yang kesulitan modal.

Tidak hanya itu, Kemendag terus mengoptimalkan perdagangan produk-produk Indonesia melalui 46 kantor Perwadag di luar negeri. Juga memanfaatkan 26 perjanjian dagang oleh Kemendag.

Ia menegaskan, pemerintah melalui Kemendag terus berupaya agar UMKM semakin maju agar perekonomian nasional juga ikut tumbuh.

"Tidak mungkin perekonomian bisa tumbuh tanpa peran UMKM, itu mustahil. Kalau UMKM tidak maju, kita tidak mungkin bisa merajai pasar perdagangan dunia," katanya.

Sumber : [1][2]



Cek Berita dan Artikel yang lain :