Membludaknya Kasus Kematian COVID-19 di India

<b> Lifepod.id </b> - India sedang menghadapi jumlah kasus Covid-19 yang meningkat sangat pesat. Negara itupun dihadapkan dengan krisis COVID-19 terburuk di dunia.

Membludaknya Kasus Kematian COVID-19 di India

 

Kasus Covid-19 di india telah membuat krematorium kewalahan dan memaksa pemerintah negara menyerukan untuk kremasi dapat dilakukan di halaman rumah masing-masing. Kasus baru terus bermunculan, begitu juga dengan angka kematian yang mencapai ribuan dalam waktu bersamaan. Proses kremasi pun harus dilakukan selama 24 jam tiap hari tanpa henti.

"Adalah bijaksana untuk dengan cepat dan hormat mengkremasi jenazah dengan cara yang terdesentralisasi, dengan tetap memperhatikan keadaan serta untuk menghindari kerumunan di krematorium dan tempat pemakaman," kata Kepala Menteri Karnataka, BS Yediyurappa.

Jumlah antrian jenazah yang harus dikremasi pun sangat panjang sehingga keluarga harus rela menunggu berjam-jam di tengah suhu panas hingga 35 derajat celsius sebelum mereka bisa mengkremasi anggota keluarganya.

Asap dari kayu-kayu yang membakar jenazah pun terus membumbung ke angkasa di seluruh India tanpa henti.

Pekan lalu, India melaporkan lebih dari 332.730 kasus baru, angka paling tinggi yang tercatat dalam sehari dari pandemi di seluruh dunia. Angka itu meningkat jumlah kasus total india hingga lebih dari 16 juta sejak pandemi dimulai, angka tertinggi kedua secara global setelah Amerika Serikat.

Jumlah kematian Covid-19 yang membludak, akhirnya membuat pemerintah negara bagian selatan Karnataka. Dari berbagai pemberitaan yang beredar, kebanyakan pasien meninggal karena kekurangan oksigen maupun ruang perawatan.

Berbagai fasilitas medis berteriak karena mereka berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan psien ditengah makin menipisnya stok napas kehidupan itu.

Jurnalis BBC Yogita Limaye mengatakan, dia mendapat kabar krematorium terus mendapatkan jenazah. Dia menjelaskan karena terlalu banyaknya mayat yang ditangani, petugas krematorium sampai tidak bisa lagi menghitung.

"Kebanyakan dari mereka yang meninggal di sana karena tidak mendapatkan oksigen yang cukup," ujar Limaye.

India sedang menghapai hantaman rantai virus baru yang disebut dengan 'mutan ganda', artinya dua varian membentuk virus baru dari COVID-19. Kini, mereka menghadapi varian mutan tiga kali lipat.

 

Baca juga: Pemerintah Larang Mudik, 135 WN India Lolos Masuk RI