Wah! Nestle dan Unilever Dikabarkan Akan Naikkan Harga Jual Ke Konsumen

<b> Lifepod.id </b> - Perusahaan konsumer Nestle dan Unilever disebut akan menaikkan harga jual produk seiring dengan meningkatnya biaya komoditas dan pengiriman barang.

Wah! Nestle dan Unilever Dikabarkan Akan Naikkan Harga Jual Ke Konsumen

 

Manajemen Nestle mengatakan akan menaikkan harga sebagai respons dari rantai pasokan global yang meningkat.

“Inflasi hampir tidak ada selama beberapa tahun, kemudian tiba-tiba naik tajam. Ini sangat memukul kami,” ujar CEO Nestle Mark Schneider.

Kemudian, meyakini inflasi yang naik saat ini hanya bersifat sementara. Karenanya, kenaikan harga jual pun sekitar 2 persen untuk mengimbangi kenaikan biaya yang ditanggung perusahaan hingga 4 persen.

Namun, ada beberapa kenaikan biaya yang tidak bisa dihindari perusahaan, seperti transportasi, yang ikut menekan margin Nestle.

Sebelumnya, Nestle, General Electric (GE), Anheuser-Busch InBev (BUD), dan Unilever telah memperingatkan ancaman kenaikan biaya rantai pasokan global akibat pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.

Beberapa perusahaan yang menyadari hal ini telah melakukan lindung nilai terhadap kenaikan harga barang dengan membeli komoditas berjangka. Namun, beberapa perusahaan lainnya memilih untuk menaikkan harga jual lebih tinggi ke konsumen.

Unilever, yang memutuskan mengerek harga sejumlah barang juga mengaku kenaikan terpaksa dilakukan karena biaya yang ditanggung perusahaan lebih tinggi. Contohnya, harga minyak kedelai yang meningkat hingga 80 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Inflasi berdampak pada kami di seluruh spektrum, seperti biaya bahan, biaya kemasan, terutama biaya pengiriman dan distribusi. Kami telah dan akan terus menaikkan harga sesuai dinamika," kata Kepala Keuangan Unilever Graeme Pitkethly.

 

Baca Juga: Dokumen Perusahaan Bocor, Lebih dari 60 Persen Produk Nestle Ternyata Tidak Sehat