4 Pengaruh Media Sosial Bagi Kesehatan Mental, Apa Saja?

<b> Lifepod.id </b> - Siapa, sih, yang tidak punya media sosial di era teknologi seperti sekarang ini? Setidaknya setiap orang memiliki satu akun seperti Twitter, Instagram, Facebook, maupun akun lainnya.

4 Pengaruh Media Sosial Bagi Kesehatan Mental, Apa Saja?
Img. Pengaruh yang ditimbulkan dari media sosial bagi penggunanya | Pixabay

 

Media sosial erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari sebab membantu untuk mendapatkan informasi, hiburan, serta jembatan komunikasi antar sesama dengan cara yang cepat. Semua hal terasa mudah dengan kehadiran internet.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh HootSuite dan agensi marketing sosial We Are Sosial mengungkapkan jika Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara dengan tingkat penggunaan Internet yang tinggi.

Namun, sadarkah kamu bila menggunakan media sosial secara berlebihan itu juga berpengaruh dengan kesehatan mental? Dampak apa saja yang ditimbulkan?

 

1. Memunculkan rasa tidak percaya diri

Bagaimana bisa dia bisa pintar dan berbakat, ya? Sedangkan aku tidak?

Mungkin itu merupakan contoh ungkapan yang terlintas saat bermain di media sosial. Keadaan ini disebut dengan social comparison.

Secara tidak sadar, pemikiran dimana orang lain lebih baik dari dirimu malah membuatmu merasa minder. Kamu teralihkan untuk membandingkan diri dengan orang lain.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk mengevaluasi diri sendiri. Evaluasi yang dilakukan adalah dengan membandingkan dengan orang lain.

Membandingkan diri tidak selamanya buruk jika itu bisa memacu semangat dalam dirimu, namun jika terlalu berlebihan berdampak kamu tidak akan percaya diri dan itu akan menjadi penghambatmu untuk bertumbuh.

 

2) Mendorong seseorang untuk terlihat sempurna

Tentunya kamu ingin menunjukkan sisi dan citra terbaik di media sosial. Apa yang kamu unggah, jadi cerminan dirimu yang akan dilihat oleh orang lain.

Akibat gengsi tinggi, tidak sedikit orang yang berpura-pura untuk terlihat sempurna. Ini memicu kepura-puraan agar bisa meninggalkan kesan baik.

Mengunggah media sosial dengan foto-foto makan di tempat mewah, liburan, atau bersama pasangan, salah satu contohnya. Faktanya ini adalah manipulasi untuk menutupi rasa insecure mereka.

Berpura-pura bahagia mencerminkan jika kamu sangat terobsesi dengan kehidupan sempurna jauh dari masalah. Akibatnya? Kamu membohongi diri sendiri dan bersikap seolah-olah terlihat baik-baik saja.

 

Baca juga: Mau Menabung Walaupun Gaji Kecil? Tetap Bisa, Kok!

 

3) Ketergantungan dengan media sosial

Penggunaan media sosial berlebih menyebabkan muncul Fear of Missing Out (FOMO). Kamu jadi takut merasa tertinggal informasi yang ada di internet, itu memaksamu untuk terus berselancar di dunia maya.

Sayangnya ketika perhatianmu akan tertuju sepenuhnya dengan media sosial kamu akan menyepelekan dan terkesan cuek dengan kehidupan sosial sesungguhnya.

Memang benar kamu terlihat aktif di media sosial, namun bagaimana dengan dunia nyata? Itu bisa membuatmu merasa berjarak terhadap keluarga atau teman di sekelilingmu.

Tetap menjalin interaksi dengan sekitar itu penting, lho. Itu merupakan aspek yang tidak bisa dihilangkan.


4) Fisik tidak bugar

Biasanya seseorang saat terlanjur asik berselancar di dunia maya, mereka menjadi malas untuk bergerak dan melakukan aktivitas lain.

Ada juga dampak buruk yang timbul jika terlalu sering menatap layar perangkat elektronik yang mengandung sinar biru sebab menurunkan kesehatan mata.

Seimbangkan dengan meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas fisik agar tidak merasa jenuh dan menjauhkan diri dari media sosial.

 

Baca juga: Waspadai Migrain Akibat Stress dan Cara Penanganannya