Assia Keva Merilis Album Mini Perdana Miliknya, "2004"

Lifepod.id - Assia Keva resmi merilis album mini (EP) perdana miliknya yang diberi judul 2004 pada Jumat (20/10). Album mini tersebut berisi lima lagu yang seluruh inspirasinya berasal dari pengalaman pribadi penyanyi dan penulis lagu belia berusia 19 tahun dari Bali ini.

Assia Keva Merilis Album Mini Perdana Miliknya, "2004"
Dok. SABS Media

Melalui 2004—merupakan tahun kelahirannya, Assia Keva menunjukkan kekuatan ekspresi dirinya sendiri. Melalui lagu-lagunya ia mencurahkan jiwa, memperlihatkan kerentanan dan kemenangannya. Ia adalah seorang pencerita, memadukan pengalaman-pengalaman pribadinya ke dalam sebuah lagu yang diciptakan tidak hanya untuk generasinya saja tetapi siapapun yang pernah menghadapi cobaan dan kesulitan dalam memasuki usia dewasa. 

“Inspirasi terbesar saya saat membuat album mini 2004 adalah menggunakan pengalaman pribadi sebagai media dalam musik saya. Saya ingin menyalurkan emosi batin dan peristiwa kehidupan ke dalam lagu-lagu saya, hampir seperti sebuah catatan harian musikal. Ini adalah cara bagi saya untuk memproses pengalaman-pengalaman tersebut dan terhubung dengan pendengar secara sangat personal,” 

Ia kemudian melanjutkan, “Selain itu saya termotivasi untuk membuktikan kepada diri saya yang lebih muda bahwa saya mampu menciptakan sesuatu yang bisa saya banggakan sepenuhnya. The idea of looking back at my journey and telling my younger self, ‘See, you did it!’ was a powerful driving force behind the album.” 

Dalam 2004, Assia Keva bekerjasama dengan empat nama yang ditunjuknya sebagai produser yaitu Bam George, Kanhaiya, Kevin Suwandhi, dan Gede Yudis. Mengajak empat sosok tersebut dianggap Assia Keva sebagai keputusan yang tepat karena selain hasilnya yang sesuai ekspektasi, proses berkolaborasinya pun menyenangkan. 

“Proses kreatif kami sangat dinamis. Terkadang saya datang dengan lirik yang telah saya tulis di rumah dan mereka dengan cemerlang menemukan musik yang bisa mengiringinya dengan sempurna. Di lain waktu mereka sudah memiliki irama dan saya membangun lirik di atas fondasi tersebut di bawah bimbingan mereka. It was a harmonious blend of our talents, and the result was always something greater than the sum of its parts,” ungkapnya. 

Saat mengerjakan 2004, Assia Keva juga menceritakan banyak terinspirasi dari musisi-musisi favoritnya seperti Mary J. Blige, Kendrick Lamar, H.E.R., Anderson .Paak, hingga Soulfood—trio asal Bali yang meleburkan soul, RnB, rap, hingga afro. Nama-nama tersebut menginspirasinya dari berbagai sisi mulai dari musikalitas, sound, tema lirik, hingga fleksibilitas memadupadankan ragam musik. 

“Selain pengaruh dari nama-nama yang disebutkan, saya yakin masih banyak musisi dan lagu-lagu lain yang tanpa disadari memberikan pengaruh pada karya saya. Keanekaragaman pengalaman musik yang saya miliki dan musisi-musisi tersebut memiliki peran dalam membentuk perpaduan unik dalam 2004,” tutur Assia Keva. 

Sampul album mini 2004 menampilkan sosok Assia Keva yang polos dan tanpa pugasan yang berlebihan. Foto tersebut merupakan karya dari Deby Sucha, fotografer asal Indonesia yang menetap di Tokyo, Jepang. Portofolio Deby Sucha yang selalu bisa menemukan keindahan dalam kesederhanaan terhadap suatu detail membuat Assia Keva jatuh cinta dengan karyanya dan tertarik untuk mengajaknya berkolaborasi. “The results were nothing short of spectacular, and I couldn't be happier with how the EP cover turned out,” kata Assia Keva. 

Sedangkan Deby Sucha menuturkan bahwa proses kolaborasi yang diawali dengan mengenal lebih jauh sosok Assia Keva akhirnya bisa mendapatkan perspektif baru bagaimana penyanyi tersebut melihat dunianya. Ia kemudian melanjutkan, “Konsep ‘portrait’ aku rasa dapat menggambarkan EP Assia Keva ini yang berfokus tentang diri dan pengalamannya saat ini. Simpel, bold, apa adanya, tapi sedikit ada rasa ‘awkward’. Sesuai dengan judul 2004 yang menurutku merupakan usia dimana kita sering merasa out of place di dalam masa transisi.” 

Selain merilis 2004, pada hari yang sama Assia Keva juga melepas video musik untuk “I’m So High” yang juga menjadi salah satu single utama dalam album mininya. Memiliki nuansa remaja yang penuh semangat dan diperkuat oleh brass section dan sound drum yang vintage, “I’m So High” menceritakan pengalaman sensorik yang mencerminkan euforia hati yang melayang saat jatuh cinta.Video musik yang disutradarai oleh Dion Clarensa tersebut bisa dinikmati melalui akun YouTube Assia Keva. 

Album mini 2004 milik Assia Keva saat ini sudah bisa didengarkan di berbagai layanan musik streaming seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, Deezer, dan lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain :