Jokowi: Kemarin Mudiknya 86 Juta, Kini 123 Juta, Berhati-hatilah

Lifepod.id - Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak terkait berhati-hati untuk menangani arus mudik Lebaran 1444 Hijriah. Presiden mengatakan, pada tahun ini jumlah pemudik diperkirakan mengalami lonjakan yang drastis.

Jokowi: Kemarin Mudiknya 86 Juta, Kini 123 Juta, Berhati-hatilah
photo : YouTube.com/Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo telah mengingatkan pihak-pihak yang terkait untuk berhati-hati dalam menangani arus mudik Lebaran 1444 Hijriah. Hal ini disebabkan jumlah pemudik pada tahun ini diperkirakan akan mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Menurut Presiden, pada tahun lalu, jumlah pemudik mencapai angka 86 juta orang. Namun, pada tahun ini, angka tersebut diprediksi akan melonjak tajam hingga mencapai 123 juta orang. Oleh karena itu, Jokowi meminta semua pihak untuk bekerja ekstra hati-hati dalam menghadapi lonjakan jumlah pemudik ini.

Presiden Jokowi juga telah meminta Menteri Perhubungan, Kapolri, serta Menteri BUMN yang berkaitan dengan transportasi laut, agar segera turun tangan dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan. Kemudian, para gubernur, wali kota, dan bupati juga diharapkan untuk menyediakan fasilitas dan persiapan yang tepat untuk mengantisipasi peningkatan jumlah mudik para pemudik.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik adalah dengan memastikan ruas-ruas jalan yang sedang dalam proses konstruksi selesai sebelum Lebaran tiba. Diharapkan, dengan penyelesaian ruas jalan tersebut, ruas utama yang biasanya mengalami kemacetan pada saat arus mudik dan balik dapat terurai dengan lebih lancar.

Kebijakan ini diharapkan dapat membantu mengatasi kemacetan yang kerap terjadi pada saat-saat arus mudik dan balik. Jalur darat merupakan jalur mudik utama yang kerap digunakan oleh masyarakat, terutama di pulau Jawa. Sebagian dari mereka akan melintasi jalur di wilayah Sumatera, Bali, hingga Lombok.

Pentingnya kesiapan pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi lonjakan jumlah pemudik membuat sejumlah langkah konkret telah diambil. Misalnya, pemerintah menggratiskan beberapa jalur jalan tol demi meringankan beban pemudik. Selain itu, pemerintah juga menyediakan layanan angkutan gratis lewat program mudik gratis Perum Jasa Tirta untuk masyarakat yang ingin pulang kampung dengan menggunakan transportasi laut.

Pemerintah mendesak para pemudik untuk mematuhi sejumlah aturan yang telah diberlakukan, seperti melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menghindari perjalanan dengan kendaraan yang tidak layak, dan menjaga jarak aman antarkendaraan saat berkendara. Penegakan aturan ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan dan mengurangi risiko penularan penyakit yang mungkin ditularkan oleh pemudik yang pulang ke kampung halaman mereka.

Meski pemerintahan terus berusaha keras meningkatkan keamanan dan kenyamanan pemudik, masyarakat juga dihimbau untuk berperan aktif dalam menjaga keberlangsungan mudik ini. Pada saat yang sama, sektor pariwisata dan relijius pun diminta untuk mempersiapkan diri yang matang dalam menyambut ajang Lebaran, baik dengan menjaga fasilitas pelayanan maupun menghadirkan kegiatan keagamaan yang mempererat keimanan dan ketaqwaan umat beragama.

Antusiasme masyarakat dalam pulang kampung dan merayakan Lebaran tahun ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan emosional dan kultural yang terjalin antara segenap lapisan masyarakat. Sekalipun menghadapi tekanan dan tantangan di tengah pandemi, perayaan Lebaran ini diharapkan bisa menjadi momen kebangkitan bersama, yang memperkokoh persatuan dan solidaritas masyarakat Indonesia.

Sumber : [1][2]

Cek Berita dan Artikel yang lain :